tag:blogger.com,1999:blog-52442576225878321342023-11-16T03:24:30.318-08:00Ikan ketombok dan alat tangkap gillnetgillnet ikan milik nelayan tradisional,perlu perbaharuan agar menjadi alat penangkapan yang lebih efektif dan efisien serta ramah lingkungan perlu dikembangkan, bagaimana merancang,bahan,dan disainnya(konstruksi alat tangkap ikan)OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-25752551623632976712013-10-03T06:43:00.001-07:002013-10-03T06:43:55.444-07:00Undang-undang sistem bagi hasil perikanan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 1964
TENTANG
BAGI HASIL PERIKANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa sebagai salah satu usaha untuk menuju kearah perwujudan
masyarakat sosialis Indonesia pada umumnya, khususnya untuk
meningkatkan taraf hidup para nelayan penggarap dan penggarap tambak
serta memperbesar produksi ikan, maka pengusahaan perikanan secara
bagi-hasil, baik perikanan laut maupun perikanan darat, harus diatur hingga
dihilangkan unsur-unsurnya yang bersifat pemerasan dan semua fihak yang
turut serta masing-masing mendapat bagian yang adil dari usaha itu;
b. bahwa selain perbaikan daripada syarat-syarat perjanjian bagi-hasil sebagai
yang dimaksudkan diatas perlu pula lebih dipergiat usaha pembentukan
koperasi-koperasi perikanan, yang anggota-anggotanya terdiri dari semua
orang yang turut serta dalam usaha perikanan itu;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat 1 jo pasal 20 ayat 1 serta pasal 27 ayat 2 dan pasal 33 Undang-
undang Dasar;
2. Undang-undang No. 5 tahun 1960 (Lembaran-Negara tahun 1960 No. 104);
3. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. II/ MPRS/1960
jo Resolusi Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. I/MPRS/1963;
4. Undang-undang No. 10 Prp tahun 1960 (Lembaran-Negara tahun 1960 No.
31) jo Keputusan Presiden No. 239 tahun 1964;
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : UNDANG – UNDANG tentang BAGI HASIL PERIKANAN
BAB I
Arti Beberapa Istilah
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan:
a. perjanjian bagi-hasil ialah perjanjian yang diadakan dalam usaha penangkapan atau
pemeliharaan ikan antara nelayan pemilik dan nelayan penggarap atau pemilik tambak dan
penggarap tambak, menurut perjanjian mana mereka masing-masing menerima bagian dari
hasil usaha tersebut menurut imbangan yang telah disetujui sebelumnya;
b. nelayan pemilik ialah orang atau badan hukum yang dengan hak apapun berkuasa atas
sesuatu kapal/perahu yang dipergunakan dalam usaha penangkapan ikan dan alat-alat
penangkapan ikan;
c. nelayan penggarap ialah semua orang yang sebagai kesatuan dengan menyediakan
tenaganya turut serta dalam usaha penang kapan ikan laut;
d. pemilik tambak ialah orang atau bada hukum yang dengan hak apapun berkuasa atas suatu
tambak;
e. penggarap tambak ialah orang yang secara nyata, aktif menyediakan tenaganya dalam
usaha pemeliharaan ikan darat atas dasar perjanjian bagi-hasil yang diadakan dengan
pemilik tambak;
f. tambak ialah genangan air yang dibuat oleh orang sepanjang pantai untuk pemeliharaan
ikan dengan mendapat pengairan yang teratur;
g. hasil bersih ialah:
• bagi perikanan laut: hasil ikan yang diperoleh dari penangkapan, yang setelah diambil
sebagian untuk "lawuhan" para nelayan penggarap menurut kebiasaan setempat,
dikurangi dengan beban-beban yang menjadi tanggungan bersama dari nelayan-
nelayan dan para nelayan penggarap, sebagai yang ditetapkan didalam pasal 4 angka 1
huruf a;
• bagi perikanan darat: sepanjang mengenai ikan pemeliharaan yang diperoleh dari usaha
tambak yang bersangkutan dkurangi dengan beban-beban yang menjadi tanggungan
bersama dari pemilik tambak dan penggarap tambak, sebagai yang ditetapkan di dalam
pasal 4 angka 2 huruf a;
h. ikan pemeliharaan ialah ikan yang sengaja dipelihara dari benih yang pada umumnya
diperoleh dengan jalan membeli;
i. ikan liar adalah ikan yang terdapat di dalam tambak dan tidak tergolong ikan pemeliharaan.
BAB II
Pembagian Hasil Usaha
Pasal 2
Usaha perikanan laut maupun darat atas dasar perjanjian bagi-hasil harus diselenggarakan
berdasarkan kepentingan bersama dari nelayan pemilik dan nelayan penggarap serta pemilik
tambak dan penggarap tambak yang bersangkutan, hingga mereka masing-masing menerima
bagian dari hasil usaha itu sesuai dengan jasa yang diberikannya.
Pasal 3
(1) Jika suatu usaha parikanan diselenggarakan atas dasar perjanjian bagi-hasil, maka dari
hasil usaha itu kepada fihak nelayan penggarap dan penggarap tambak paling sedikit harus
diberikan bagian sebagai berikut:
1) perikanan laut:
a. jika dipergunakan perahu layar: minimum 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari
hasil bersih;
b. jika dipergunakan kapal motor: minimum 40% (empat puluh perseratus) dari hasil
bersih
2) perikanan darat:
a. mengenai hasil ikan pemeliharaan: minimum 40% (empat puluh perseratus) dari
hasil bersih;
b. mengenai hasil ikan liar: minimum 60% (enam puluh perseratus) dari hasil kotor.
3) Pembagian hasil diantara para nelayan penggarap dari bagian yang mereka terima
menurut ketentuan dalam ayat 1 pasal ini diatur oleh mereka sendiri, dengan diawasi
oleh Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan untuk menghindarkan terjadinya
pemerasan, dengan ketentuan, bahwa perbandingan antara bagian yang terbanyak dan
yang paling sedikit tidak boleh lebih dari 3 (tiga) lawan 1 (satu).
Pasal 4
Angka bagian fihak nelayan penggarap dan penggarap tambak sebagai yang tercantum dalam
pasal 3 ditetapkan dengan ketentuan, bahwa beban-beban yang bersangkutan dengan usaha
perikanan itu harus dibagi sebagai berikut:
1. Perikanan laut:
a. beban-beban yang menjadi tanggungan bersama dari nelayan pemilik dan fihak nelayan
penggarap: ongkos lelang, uang rokok/jajan dan biaya perbekalan untuk para nelayan
penggarap selama di laut, biaya untuk sedekah laut (selamatan bersama) serta iuran-
iuran yang disyahkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan seperti
untuk koperasi, dan pembangunan perahu/kapal, dana kesejahteraan, dana kematian
dan lain-lainnya;
b. beban-beban yang menjadi tanggungan nelayan pemilik: ongkos pemeliharaan dan
perbaikan perahu/kapal serta alat-alat lain yang dipergunakan, penyusutan dan biaya
eksploitasi usaha penangkapan, seperti untuk pembelian solar, minyak, es dan lain
sebagainya.
2. Perikanan darat:
a. bahan-bahan yang menjadi tanggungan bersama dari pemilik tambak dan penggarap
tambak, uang pembeli benih ikan pemeliharaan, biaya untuk pengeduk saluran (caren),
biaya-biaya untuk pemupukan tambak dan perawatan pada pintu-air serta saluran, yang
mengairi tambak yang diusahakan itu;
b. bahan-bahan yang menjadi tanggungan pemilik tambak; disediakannya tambak dengan
pintu-air dalam keadaan yang mencukupi kebutuhan, biaya untuk memperbaiki dan
mengganti pintu-air yang tidak dapat dipakai lagi serta pembayaran pajak tanah yang
bersangkutan;
c. bahan-bahan yang menjadi tanggungan penggarap tambak: biaya untuk
menyelenggarakan pekerjaan sehari-hari yang berhubungan dengan pemeliharaan ikan
didalam tambak, dan penangkapannya pada waktu panen.
Pasal 5
(1) Jika menurut kebiasaan setempat pembagian bahan-bahan yang bersangkutan dengan
usaha perikanan itu telah diatur menurut ketentuan alam pasal 4, sedang bagian yang
diterima oleh fihak nelayan penggarap atau penggarap tambak lebih besar dari pada yang
ditetapkan dalam pasal 3, maka aturan yang lebih menguntungkan fihak nelayan penggarap
atau penggarap tambak itulah yang harus dipakai.
(2) Dengan tidak mengurangi apa yang ditentukan dalam ayat 1 pasal ini, maka jika disesuatu
daerah di dalam membagi bahan-bahan itu berlaku kebiasaan yang lain dari pada yang
dimaksudkan dalam pasal 4, yang menurut Pemerintah Daerah Tingkat I yang
bersangkutan sukar untuk disesuaikan dengan ketentuan dalam pasal tersebut, maka
Pemerintah Daerah Tingkat I itu dapat menetapkan angka bagian lain untuk fihak nelayan
penggarap atau penggarap tambak dari pada yang ditetapkan dalam pasal 3, asalkan
dengan demikian bagian yang diberikan kepada nelayan penggarap atau penggarap
tambak itu tidak kurang dari pada jika pembagian hasil usaha perikanan yang bersangkutan
diatur menurut ketentuan pasal 3 dan 4 tersebut di atas. Penetapan Pemerintah Daerah
Tingkat I itu memerlukan persetujuan dari Menteri Perikanan.
BAB III
Syarat-syarat Bagi Penggarap Tambak
Pasal 6
Yang diperbolehkan menjadi penggarap tambak hanyalah orang-orang warganegara Indonesia
yang secara nyata aktif menyediakan tenaganya dalam usaha pemeliharaan ikan darat
danyang tambak garapannya, baik yang dimilikinya sendiri atau keluarganya maupun yang
diperolehnya dengan perjanjian bagi-hasil, luasnya tidak akan melebihi atas maksimum,
sebagaimana yang ditetapkan menurut ketentuan Undang-Undang No. 56 Prp tahun 1960
(Lembaran-Negara tahun 1960 No. 174);
BAB IV
Jangka Waktu Perjanjian
Pasal 7
(1) Perjanjian bagi-hasil diadakan untuk waktu paling sedikit 2 (dua) musim, yaitu 1 (satu) tahun
berturut-turut bagi perikanan laut dan paling sedikit 6 (enam) musim, yaitu 3 (tiga) tahun
berturut-turut bagi perikanan darat, dengan ketentuan bahwa jika setelah jangka waktu itu
berakhir diadakan pembaharuan perjanjian maka para nelayan penggarap dan penggarap
tambak yang lamalah yang diutamakan.
(2) Perjanjian dan bagi-hasil tidak terputus karena pemindahan hak atas perahu/kapal, alat-alat
penangkapan ikan atau tambak yang bersangkutan kepada orang lain. Di dalam hal yang
demikian maka semua hak dan kewajiban pemiliknya yang lama beralih kepada pemilik
yang baru.
(3) Jika seorang nelayan penggarap atau penggarap tambak meninggal dunia, maka ahli
warisnya yang sanggup dan dapat menjadi nelayan penggarap tambak dan
menghendakinya, berhak untuk melanjutkan perjanjian bagi-hasil yang bersangkutan,
dengan hak dan kewajiban yang sama hingga jangka waktunya berakhir.
(4) Perjanjian bagi-hasil sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian hanya mungkin di dalam
hal-hal dan menurut ketentuan dibawah ini:
a. atas persetujuan kedua belah fihak yang bersangkutan;
b. dengan izin panitia Land Reform Desa jika mengenai perikanan darat atau suatu panitya
Desa yang akan dibentuk jika mengenai perikanan laut, atas tuntutan pemilik, jika
nelayan penggarap atau penggarap tambak yang bersangkutan tidak memenuhi
kewajibannya sebagaimana mestinya;
c. jika penggarap tambak tanpa persetujuan pemilik tambak menyerahkan pengusaha
tambaknya kepada orang lain.
(5) Pada berakhirnya perjanjian bagi-hasil baik karenaberakhirnya jangka waktu perjanjian
maupun karena salah satusebab tersebut pada ayat 4 pasal ini, nelayan penggarap dan
penggarap tambak wajib menyerahkan kembali kapal/perahu, alat-alat penangkapan ikan
dan tambak yang bersangkutan kepada nelayan pemilik dan pemilik tambak dan dalam
keadaan baik.
BAB V
Larangan-Larangan
Pasal 8
(1) Pembayaran uang atau pemberian benda apapun juga kepada seorang nelayan pemilik
atau pemilik tambak, yang dimaksudkan untuk diterima sebagai nelayan penggarap tambak,
dilarang.
(2) Pelanggaran terhadap larangan tersebut pada ayat 1 Pasal ini mengakibatkan, bahwa uang
atau harga benda yang diberikan itu dikurangkan pada bagian nelayan pemilik atau pemilik
tambak dan hasil usaha perikanan yang bersangkutan dan dikembalikan kepada nelayan
penggarap atau penggarap tambak yang memberikannya.
(3) Pembayaran oleh siapapun kepada nelayan pemilik, pemilik tambak ataupun para nelayan
penggarap dan penggarap tambak dalam bentuk apapun juga yang mempunyai unsur ijon,
dilarang.
(4) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana dalam pasal 20 maka apa yang dibayarkan
tersebut pada ayat 3 pasal ini tidak dapat dituntut kembali dalam bentuk apapun.
Pasal 9
(1) Sewa-menyewa dan gadai-menggadai tambak dilarang, kecuali untuk keperluan yang
sangat mendesak selama jangka waktuyang terbatas ataupun keperluan penggaraman
rakyat, setelah ada izin khusus dari Asisten Wedana/Kepala Kecamatan yang
bersangkutan.
(2) Perjanjian sewa-menyewa tambak yang ada pada waktu mulai berlakunya Undang-undang
ini harus dihentikan setelah ikan yang dipelihara sekarang ini selesai dipanen.
(3) Mengenai gadai-menggadai tambak yang ada pada waktu mulai berlakunya Undang-
undang ini berlaku ketentuan dalam pasal 7 Undang-undang No. 5 Prp tahun 1960
(Lembaran-Negara tahun 1960 No. 174).
BAB VI
Usaha Perikanan Atas Upah dan Sewa
Pasal 10
(1) Jika suatu usaha perikanan laut diselenggarakan oleh suatu perusahaan yang berbentuk
badan-hukum, dengan memberi upah tertentu kepada para buruh nelayan, maka penetapan
besarnya upah tersebut dilakukan dengan persetujuan Menteri Perburuhan, setelah
mendengar Menteri Perikanan dan organisasi-organisasi tani, nelayan dan buruh yang
menjadi anggota Front Nasional.
(2) Jika suatu usaha perikanan yang tidak termasuk golongan yang dimaksudkan dalam ayat 1
pasal ini diselenggarakan sendiri oleh nelayan pemilik atau pemilik tambak dengan memberi
upah tertentu kepada fihak buruh nelayan atau buruh tambak, maka oleh Pemerintah
Daerah Tingkat I diadakan peraturan tentang penetapan upah tersebut.
(3) Pemerintah Daerah Tingkat I dapat pula mengadakan peraturan tentang persewaan
perahu/kapal dan alat-alat penangkapan ikan.
(4) Di dalam membuat peraturan yang dimaksudkan dalam ayat 2 dan 3 pasal ini harus
diindahkan pedoman-pedoman yang diberikan oleh Menteri Perburuhan dan Menteri
Perikanan setelah mendengar organisasi-organisasi tani, nelayan dan buruh yang menjadi
anggota Front Nasional.
BAB VII
Ketentuan Untuk Menyempurnakan dan Kelangsungan
Usaha Perikanan
Pasal 11
Oleh Pemerintah Daerah Tingkat I dapat diadakan peraturan yang mewajibkan pemilik tambak
untuk memelihara dan memperbaiki susunan pengairan pertambakan, disamping saluran-
saluran dan tanggul-tanggul yang ada didaerah pertambakan itu sendiri, yang semata-mata
dipergunakan untuk kepentingan pertambakan.
Pasal 12
Oleh Pemerintah diadakan peraturan tentang pembentukan dan penyelenggaraan dana-dana
yang bertujuan untuk menjamin berlangsungnya usaha perikanan, baik perikanan laut maupun
perikanan darat serta untuk memperbesar dan mempertinggi mutu produksinya, dalam mana
diikut-sertakan wakil-wakil organisasi-organisasi tani dan nelayan yang ditunjuk oleh Front
Nasional.
Pasal 13
(1) Jika seorang nelayan pemilik perahu/kapal atau lain-lain alat penangkapan ikan, yang
biasanya dipakai untuk usaha perikanan dengan perjanjian bagi hasil, tidak bersedia
menyediakan kapal/perahu atau alat-alat itu menurut ketentuan-ketentuan peraturan yang
dimaksudkan dalam pasal 3 dan 4 atau 5 dan dengan sengaja membiarkannya tidak
digunakan, maka Bupati/Walikota/Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan atau pejabat
yang ditunjuknya berwenang untuk menyerahkan kepada koperasi perikanan setempat
secara sewa-beli dengan nelayan pemilik untuk dipergunakan dalam usaha penangkapan
ikan.
(2) Syarat-syarat sewa-beli tersebut pada ayat 1 pasal ini ditetapkan secara musyawarah
dengan nelayan pemilik yang bersangkutan. Jika cara tersebut tidak membawa hasil, maka
syarat-syaratnya ditetapkan oleh Bupati/Walikota/Kepala Daerah Tingkat II, setelah
mendengar pertimbangan Dinas Perikanan Laut dan Organisasi-organisasi tani dan nelayan
yang menjadi anggota Front Nasional setempat. Terhadap ketetapan
Bupati/Walikota/Kepala Daerah Tingkat II tersebut dapat dimintakan banding kepada
Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan, yang memberikan keputusan yang
mengikat kedua belah fihak.
(3) Jika nelayan pemilik kapal/perahu dan alat-alat penangkapan ikan itu tidak bersedia
menerima uang persewaan sebagai yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota/Kepala Daerah
Tingkat II atau Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I tersebut pada ayat 2 pasal ini, maka oleh
koperasi yang bersangkutan uang itu disimpan pada Bank Koperasi Tani dan Nelayan
setempat atas nama dan biaya nelayan pemilik tersebut.
Pasal 14
(1) Jika seorang pemilik tambak yang biasanya diusahakan denganperjanjian bagi-hasil dengan
sengaja tidak bersedia menyediakan tambaknya itu menurut ketentuan-ketentuan peraturan
yang dimaksudkan dalam pasal 3 dan 4 atau 5 dan membiarkannya tidak diusahakan
secara lain, maka Asisten Wedana/Kepala Kecamatan yang bersangkutan berwenang untuk
menyerahkannya kepada seorang atau beberapa orang penggarap tambak dengan
perjanjian bagi-hasil. Di dalam hal ini maka pada azasnya mereka yang biasa menggarap
tambak tersebut akan diutamakan
(2) Jika pemilik tambak tersebut pada ayat 1 pasal ini tidak bersedia untuk menerima
bagiannya sebagai yang ditetapkan menurut ketentuan dalam peraturan yang dimaksudkan
dalam pasal 3 dan 4 atau 5, maka setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang menjadi
beban pemilik sisa bagian pemilik tambak itu oleh penggarap tambak disimpan pada Bank
Koperasi Tani dan Nelayan setempat atas nama dan biaya pemilik tersebut.
BAB VIII
Kesejahteraan Nelayan Penggarap, Penggarap Tambak
dan Buruh Perikanan
Pasal 15
(1) Di daerah-daerah di mana terdapat usaha-usaha perikanan, baik perikanan laut maupun
perikanan darat, harus diusahakan berdirinya koperasi-koperasi perikanan yang anggota-
anggotanya terdiri dari para nelayan penggarap, penggarap tambak, buruh perikanan,
pemilik tambak dan nelayan pemilik.
(2) Koperasi-koperasi perikanan tersebut pada ayat 1 pasal ini bertujuan untuk memperbaiki
taraf hidup para anggotanya dengan menyelenggarakan usaha-usaha yang meliputi baik
bidang produksi maupun yang langsung berhubungan dengan kesejahteraan para anggota
serta keluarganya.
Pasal 16
(1) Tiap nelayan pemilik wajib memberi perawatan dan tunjangan kepada para nelayan
penggarap yang menderita sakit, yang disebabkan karena melakukan tugasnya di laut atau
mendapat kecelakaan di dalam melakukan tugasnya.
(2) Jika kejadian yang dimaksudkan pada ayat 1 pasal ini mengakibatkan kematian, maka
nelayan pemilik yang bersangkutan wjib memberi tunjangan yang layak kepada keluarga
yang ditinggalkannya.
(3) Oleh Pemerintah diadakannya peraturan tentang penyelenggaraan ketentuan-ketentuan
dalam pasal ini.
BAB IX
Pemasaran Hasil Usaha Perikanan
Pasal 17
Pemasaran hasil usaha penangkapan dan pemeliharaan ikan, baik perikanan laut maupun
perikanan darat dilakukan menurut cara dan dengan harga yang disetujui bersama oleh nelayan
pemilik/pemilik tambak dan nelayan penggarap/penggarap tambak.
BAB X
Pengawasan dan Penyelesaian Perselisihan
Pasal 18
(1) Oleh Menteri Perikanan diadakan ketentuan-ketentuan lebih lanjut tentang
penyelenggaraan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan cara-cara pelaksanaan
pengawasannya.
(2) Didalam menyelenggarakan pengawasan yang dimaksudkan dalam ayat 1 pasal ini diikut-
sertakan pula organisasi-organisasi tani dan nelayan yang menjadi anggota Front Nasional
setempat.
Pasal 19
(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam pasal 13, maka perselisihan-perselisihan yang
timbul didalam melaksanakan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini dan. peraturan-
peraturan pelaksanaan diselesakan secara musyawarah oleh fihak-fihak yang berselisih
bersama-sama dengan Panitya Landreform Desa jika mengenai perikanan darat atau suatu
Panitya Desa akan dibentuk jika mengenai perikanan laut.
(2) Jika dengan cara demikian tidak dapat diperoleh penyelesaian, maka soalnya diajukan
depan Panitya Landreform Kecamatan jika mengenai perikanan laut, untuk
mendapatkepuasan.
(3) Terhadap keputusan Panitya tersebut pada ayat 2 pasal ini dapat dinyatakan banding
kepada Panitya Landreform Daerah Tingkat II yang bersangkutan, jiak mengenai perikanan
darat atau suatu Panitya Daerah Tingkat II yang akan dibentuk jika mengenai perikanan
laut.
(4) Khusus untuk keperluan penyelesaian perselisihan sebagai yang dimaksudkan dalam ayat
2 dan 3 pasal ini keanggotaanPanitya Landreform ditambah dengan pejabat dari Dinas
Perikanan Darat yang bersangkutan dan paling banyak 3 orang wakil organisasi-organisasi
tani dan nelayan yang ditunjuk oleh Front Nasional setempat, jika mereka itu dalam
susunan Panitya sekarang ini belum menjadi anggota tetap.
BAB XI
Ketentuan Pidana dan lain-lain
Pasal 20
Dipidana dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan dan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) karena melakukan pelanggaran:
a. nelayan pemilik atau pemilik tambak yang mengadakan perjanjian bagi-hasil dengan syarat-
syarat yang mengurangi ketentuan dalam pasal 3 dan 4 atau Penetapan Pemerintah
Daerah yang dimaksudkan dalam pasal 5;
b. barangsiapa melanggar larangan yang dimaksudkan dalam pasal 8 ayat 3;
c. nelayan pemilik atau pemilik tambak yang melanggar larangan yang dimaksudkan dalam
pasal 19 ayat 1;
d. barangsiapa menjadi perantara antara nelayan pemilik dan nelayan penggarap atau pemilik
tambak dan penggarap tambak, dengan maksud untuk memperoleh keuangan bagi dirinya
sendiri.
Pasal 21
Undang-undang ini dapat disebut "Undang-undang Bagi-Hasil Perikanan" dan mulai berlaku
pada hari diundangkannya. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan
pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik
Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 23 September 1964
Pd. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Dr. SUBANDRIO.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 23 September 1964
SEKRETARIS NEGARA,
ttd
MOHD. ICHSAN
OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-41884455720455405192010-12-07T05:28:00.000-08:002010-12-07T06:24:59.823-08:00Serat Sintetis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC2fRjk-25zdEUzytduvbwMyGjuE2rvaDx0nAoafwFSo2VK7Z5X16y8u75CQvBAV2dsknze-w4Qr-A7zCayaygpCArjYFc9cDyucUrrwfU9oEt5oIEKWi-dWyC6yCnZwTroSYDkjAVUA0/s1600/CIMG2493.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC2fRjk-25zdEUzytduvbwMyGjuE2rvaDx0nAoafwFSo2VK7Z5X16y8u75CQvBAV2dsknze-w4Qr-A7zCayaygpCArjYFc9cDyucUrrwfU9oEt5oIEKWi-dWyC6yCnZwTroSYDkjAVUA0/s320/CIMG2493.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span lang="IN" style="font-size: 14pt;">SERAT SINTETIS</span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Serat Sintetis merupakan hasil polimerisasi yang bahan dasarnya batu bara, minyak bumi dan pencampuran bahan kimia.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Sifat dari bahan serat sintetis diantaranya:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #444444; color: white;"><span lang="IN">Sifat PA PES PE PP</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: orange; color: black; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Bentuk serat:</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #783f04;"><span lang="IN">Panjang x x - -</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #783f04;"><span lang="IN">Pendek (x) (x) - (x)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #783f04;"><span lang="IN">Monofilament (x) (x) x (x)</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #783f04;"><span lang="IN">Pita - - (x) x</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="IN">Keterangan:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="IN">x = umumnya terdapat</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="IN">(x) = jarang ada</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="IN">- = tidak ada</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: red; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Jika dibakar </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #660000;"> segera meleleh meleleh meleleh </span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #660000; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> </span><span lang="IN">meleleh perlahan perlahan perlahan</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #660000; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> </span><span lang="IN">jika panas api kuning biru muda biru muda</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #660000; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> </span><span lang="IN">menetes - - -</span></div><span lang="IN" style="color: #660000;"> cair - - -</span> <br />
<div class="MsoNormal" style="color: #660000; margin-left: 144pt;"><span lang="IN"></span></div><span lang="IN" style="color: #660000;"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="color: #660000; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: magenta; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Asap </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #4c1130;"> </span><span style="color: #4c1130;"> putih hitam putih putih</span></span></div><div class="MsoNormal" style="color: #4c1130;"><span lang="IN"> berjelaga</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: yellow; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Bau </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #7f6000;"> </span><span style="color: #7f6000;">anyir minyak lilin aspal</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="color: #7f6000;"> panas baru ditiup terbakar</span><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 216pt;"></div><div class="MsoNormal" style="background-color: lime; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Sisa </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #274e13;"> </span><span style="color: #274e13;">tetesan beku butiran beku butiran beku butiran beku</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="color: #274e13;"> kuning kehitaman kecoklatan</span><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 144pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span lang="IN">Densitas </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #0c343d;">1,14 1,38 0,94-0,96 0,91-0,92</span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: blue; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kekuatan/ketahanan gesekan : </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #073763;"> </span><span style="color: #073763;">baik sangat baik baik baik</span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: purple; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Kemuluran </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #20124d;">sangat baik kurang baik baik</span></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: magenta; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN">Kelenturan </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN"> <span style="color: #4c1130;">sangat baik baik baik baik</span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="IN"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><br />
</div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-33734156083439757682010-12-04T08:26:00.000-08:002010-12-04T08:40:00.783-08:00Perawatan dan Pengawetan Alat Tangkap Ikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFiognZtU06AHH1o_LSV4o5x4rBxehk1mTX1GVA0YsD9eSa8I2IT4UOOkxROK325L67yL6gkvvVsl_g3CSxCtAGI3hm8Zy17adr1Z7VVxPZ1gbG36SOOF7C3qK8aQ-IYd8Jq4BppMKlyU/s1600/perbaikan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFiognZtU06AHH1o_LSV4o5x4rBxehk1mTX1GVA0YsD9eSa8I2IT4UOOkxROK325L67yL6gkvvVsl_g3CSxCtAGI3hm8Zy17adr1Z7VVxPZ1gbG36SOOF7C3qK8aQ-IYd8Jq4BppMKlyU/s1600/perbaikan.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">PERAWATAN DAN PENGAWETAN ALAT TANGKAP BAHAN JARING</span></b><span lang="EN-US"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dalam melakukan perawatan alat tangkap merupakan hal yang harus dilakukan oleh nelayan karena perawatan alat yang baik dapat memperpanjang umur alat tangkap sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas alat tangkap tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="background-color: cyan; border: 1pt solid windowtext; color: white; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% blue;">Kerusakan alat tangkap</span></div></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pengaruh mekanis disebabkan cara pengoperasian dan pegesekan dengan kapal.</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pengaruh sifat-sifat bahan karena reaksi kimia disebabkan terkena minyak</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pengerusakan oleh jasad-jasad renik disebabkan bakteri pembusuk</span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Pengaruh alam disebabkan gelombang, arus atau dasar perairan.</span></li>
</ol><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% lime;">Cara pemeliharaan alat tangkap</span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menyimpan pada tempat yang aman.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> *tidak dimakan tikus atau hewan lain</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> *pakai gudang yang bersih dan jagan terbakar.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Menghindari alat dari sinar matahari terik</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> * sebaiknya alat ditiriskan sampai kering angin</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Menghindari dari kotoran-kotoran seperti minyak.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pemakaian alat dengan hati-hati</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> * hindari sampah pastikan daerah tersebut fishing ground yang baik</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Memperbaiki kerusakan kecil dan sedini mungkin.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> * gigitan ikan </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> * gesekan dengan kapal</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> * tersangkut pada karang atau batu</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> * sengaja dirobek karena kusut</span></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% aqua;">Cara Pengawetan alat tangkap</span></div></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Tujuan pengawetan </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: magenta;"><span lang="EN-US">Umum.</span></li>
</ol><ul><li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Agar alat tahan lama</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penghematan biaya dan tenaga</span></li>
<li><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Memperlancar operasional</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US">2<span style="color: magenta;">. Khusus</span></span></div><ul><li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Perlindungan dari mekanis</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Perlindungan dari proses kimia (oksigen)</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Perlindungan dari micro organisme/ jasad-jasad renik</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Perlindungan dari pengaruh alam terutama sinar matahari </span></li>
</ul><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% gray;">Cara Pengawetan</span></div></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: teal;"><span lang="EN-US">Mencegah kontaminasi</span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> agar tidak terkontaminasi oleh micro organisme.</span></div><ul><li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penyamak nabati : tingi, turi </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Penyamak hewani : putih telur, darah</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Penyamak kimia : ter, coffer, napthenase, testalin, tannin, potassium bichromate.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="color: navy;"><span lang="EN-US">Sterilisasi</span></li>
</ol><ul><li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Menjemur alat pada panas matahari</span><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Perebusan</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;"><span lang="EN-US" style="color: #003300;">3. Kombinasi kontaminasi dan sterilisasi</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> adalah cara penyamakan yang dikombinasikan dengan sterilisasi.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% olive;">Penyamakan nabati dengan Tingi</span></div></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Tingi adalah kulit bakau (<i>Ceriop Condolena Ain dan Ceriop Rox Burqhiana Ain</i>) yang di tumbuk halus kemudian direbus.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Biasanya nelayan melakukannya 25 hari sampai 30 hari sekali</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Cara kerja</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="16" width="4"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table></div><ul><li style="background-color: #f9cb9c;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6.5pt;">Rebus Tingi dengan air tawar (1:5 atau 1:10)</span></li>
<li style="background-color: #ea9999;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6.5pt;">Setelah men didih masukkan jaring sampai terendam</span></li>
<li style="background-color: #e06666;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6.5pt;">Rendam jaring dalam tiggi selama semalam</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6.5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #d5a6bd; color: black;"><span lang="EN-US" style="font-size: 6.5pt;"> Angkat jaring dan di jemur</span><span lang="EN-US" style="font-size: 6.5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #f4cccc;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6.5pt;">Jaring berwarna coklat kehitama</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="16" width="4"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td></td> </tr>
</tbody></table></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% olive;">Penyamakan nabati dengan Turi</span></div></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Bahan<b> </b>utama adalah kulit pohon turi untuk penyamakan tali pancing dan bahan dari serat alam.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Caranya : dengan mengosok langsung tali dengan kulit pohon turi yang masih basah.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> biasanya dibentangkan dan dibiarkan kering anggin.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% red;">Penyamakan bahan dari hewan</span></div></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Merupakan penyamakan dengan mengunakan bahan dari hewan seperti:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% silver;">Penyamakan hewani Putih telur</span><span lang="EN-US"> </span></div></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> Khusus untuk penyamakan bahan pembuat alat tangkap jaring.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Seperti benang lawe atau agel sebelum dijurai terlebih dahulu disamak.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Tujuan penyamakan ini agar benang tidak banyak melilit (melitir) diwaktu dijurai.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Biasanya disertai dengan penyamakan lain setelah menjadi webing.</span></div><div class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">Cara kerja</span></i></div><ul><li style="background-color: #d0e0e3;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;">10 butir telur dilarutkan dalam 2 liter air</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #a2c4c9;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;">Rendam atau sikat benang dengan putih telur</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #76a5af;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;">Benang dikukus 10-15 menit</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #45818e;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 7pt;">Jemur benang atau dikering anginkan</span> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"></div></li>
</ul><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% silver;">Penyamakan hewani darah</span></div></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Darah yamh digunakan biasa darah kerbau.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Di lakukan setelah benang menjadi jaring (webing)</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Penyamakan ini merupakan lanjutan dari penyamakan putih telur.</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Cara kerja</span></div><ul><li style="background-color: #f4cccc;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Campur 4 kg darah kerbau dengan 4,5 liter ai</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">r</span></li>
<li style="background-color: #ea9999;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Jaring direndam atau disikat dengan darah</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #e06666;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Benang dikukus 10-15</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 11pt;"> </span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">menit</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #cc0000;"><span lang="EN-US" style="color: white; font-size: 8pt;">Jemur benang atau dikering anginkan</span> <div style="text-align: left;"></div></li>
</ul><div class="MsoNormal"> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="3" width="5"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% red;">Penyamakan bahan kimia </span></div></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US">Merupakan penyamakan dengan mengunakan bahan kimia. Seperti:</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% fuchsia;">Penyamakan Kimia “Ter”</span><span lang="EN-US"></span></div></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="EN-US">Ter merupakan hasil tambang<b> </b>batu bara<b> </b>yang didestilasi destruktif pada suhu </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="EN-US"> 119 C – 141 C</span></div><div class="MsoNormal"><i><span lang="EN-US">Keuntungan</span></i></div><ul><li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Tahan terhadap bakteri pembusuk </span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Tahan terhadap pengikisan/gesekan</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Mencegah meresapnya air terlalu banyak.</span><i><span lang="EN-US"> </span></i></li>
</ul><div class="MsoNormal"> <i>Cara Kerja :</i></div><div class="MsoNormal"></div><ul><li style="background-color: #fff2cc;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Larutkan TER dengan Galosin</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #ffe599;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Panaskan sampai mencair</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #ffd966;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Celupkan alat tangkap kedalam larutan yang panas</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #f1c232;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Jangan terlalu tebal lalu angkat tiriskan</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #bf9000;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Rendam dalam air tawar 12 jam</span></li>
<li style="background-color: #7f6000;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 8pt;">Keringkan</span></li>
</ul><div></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-family: "Times New Roman"; font-size: 8pt;"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><i></i></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="1" width="4"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% fuchsia;">Penyamakan kimia “Coffer dan Napthenase”</span></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"></div><div class="MsoNormal"><i>Cara Kerja</i></div><ul><li style="background-color: #d0e0e3;"><i> </i><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-family: "Times New Roman"; font-size: 10pt;">Larutkan 18 liter Cu dengan 54 liter parafin</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #76a5af;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 10pt;">Celupkan alat tangkap kedalam larutan tersebut selama 2 jam</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #45818e;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 10pt;">Angkat dan angin-anginkan sampai kering</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="7" width="28"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% fuchsia;">Penyamakan kimia “Testalin”</span><span lang="EN-US"></span></div></div><div class="MsoNormal"><i>Cara Kerja</i></div><div class="MsoNormal"> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="10" width="4"><br />
</td> </tr>
<tr> <td><br />
</td> <td><br />
</td> </tr>
</tbody></table></div><ul><li style="background-color: #b6d7a8;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;">Larutkan 2% tannin dengan 1% testalin</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #93c47d;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;">Angkat jaring dan keringkan</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #6aa84f;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;">Ulangi lagi dengan menambahkan 2% tannin tanpa </span></li>
<li style="background-color: #38761d;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;">selagi basah jaring dimasukan kedalam larutan Carbolineum</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 6pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #274e13; color: white;"><span lang="EN-US" style="font-size: 6pt;">Keringkan</span></li>
</ul><div style="color: white;"></div><div style="color: white; text-align: left;"></div><div style="color: white; text-align: left;"></div><div style="color: white; text-align: left;"></div><div style="color: white; text-align: left;"></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm;"><span lang="EN-US" style="background: none repeat scroll 0% 0% fuchsia;">Penyamakan kimia “tannin dan potassium”</span></div></div><div class="MsoNormal"><i>Cara Kerja</i></div><ul><li style="background-color: #fce5cd;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;">Rebus jaring dalam larutan tannin selama 30 menit</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #f9cb9c;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;">Angkat keringkan</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #f6b26b;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;">Rendam jaring 1 jam dalam larutan 3% potassiun</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-family: "Times New Roman"; font-size: 5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #e69138;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-family: "Times New Roman"; font-size: 5pt;">Bilas dengan air tawar lalu keringkan</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #b45f06;"><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;">Ulani rendam dalam 2% larutan tannin</span><span lang="EN-US" style="color: #333300; font-size: 5pt;"> </span></li>
<li style="background-color: #783f04; color: #eeeeee;"><span lang="EN-US" style="font-size: 5pt;">Dalam keadaan basah masukan ke dalam larutan Carbolineum</span></li>
</ul><div></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div style="text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifi_Q_CjWfhWm6m09MXsxMMOKI0teSLQ9vee0rmaxaenq_jjOb8FylmTLTrBHWLKLMMvoGroa7gRz0yGYIkIqIh7OsAViNLchRECVR6s3q7wQNOhQHPw3GqUDl4Bqku3zGOxgm4nG_Om0/s1600/penyamakan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifi_Q_CjWfhWm6m09MXsxMMOKI0teSLQ9vee0rmaxaenq_jjOb8FylmTLTrBHWLKLMMvoGroa7gRz0yGYIkIqIh7OsAViNLchRECVR6s3q7wQNOhQHPw3GqUDl4Bqku3zGOxgm4nG_Om0/s1600/penyamakan.jpg" /></a></div><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-81628931347077785222010-12-03T05:09:00.000-08:002010-12-03T05:29:44.959-08:00Penomeran Benang dan Konversi Benang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEMELUTGPv8hesBAZE-aLAViCU5BhjYiFqHR58vheThyphenhyphenoBeFUErO-gu-h7GW0p_OGn6Sbsr4_7XvJ042d08cMHoHCiWiViuyWvUo7cHQ6BgEif2zuBXNOatl0lHPWz_dqBJy7_nOztwZk/s1600/tali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihnHiX69YPTXjAOpXRgy5MLbprcGcdYtx3qhPS37_SL-t3xhzMkza3o55hA8ftEYz2RD88fomvYkJ5Iioy74rMkbzIHCCzEIxvFMZMuLzNSxf4M0RlgMbXDzmS0nX_Aasv2b7GghFaHgU/s1600/benag.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihnHiX69YPTXjAOpXRgy5MLbprcGcdYtx3qhPS37_SL-t3xhzMkza3o55hA8ftEYz2RD88fomvYkJ5Iioy74rMkbzIHCCzEIxvFMZMuLzNSxf4M0RlgMbXDzmS0nX_Aasv2b7GghFaHgU/s320/benag.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN" style="font-size: 18pt;">Penomeran Benang dan Konversi Sistem Penomeran</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: red; text-align: justify;"><b><i><u><span lang="IN" style="font-size: 18pt;"><span style="background-color: #c27ba0;">Penomeran</span><span style="background-color: #d5a6bd;"></span></span></u></i></b></div><div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; text-align: justify;"><span lang="IN">Sistem Penomeran langsung (direct system)</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Berdasarkan berat bahan yang digunakan persatuan panjang tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Contoh: </span></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Denier / Td / D yaitu berat bahan 0,05 gr sebagai nomer dengan panjang tali/benang yang dibuat ditetapkan 450 meter.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Tex yaitu berat bahan 1 gr sebagai nomer dengan panjang tali/benang yang dibuat ditetapkan 1000 meter (1km).</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; text-align: justify;"><span lang="IN">Sistem Penomeran tidak langsung (Indirect system)</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Berdasarkan panjang benang yang dibuat persatuan berat bahan tertentu</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Contoh:</span></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Ne (S) yaitu panjang benang yang dibuat 1(hank)=840 yard sebagai nomer dengan berat bahan ditetapkan 1 pound.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Ne L yaitu panjang benang yang dibuat 300 yard sebagai nomer dengan berat bahan ditetapkan 1 pound.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Nm yaitu panjang benang yang dibuat 1 meter sebagai nomer dengan berat bahan ditetapkan 1 gram.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Nt yaitu panjang benang yang dibuat 1 meter sebagai nomer dengan berat bahan ditetapkan 1 kg</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; text-align: justify;"><span lang="IN">Sistem Penomeran dengan cara mengukur diameter benang.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN"> Sistem pengukuran ini di pakai untuk tali yang berukuran besar (rope) yaitu mengukur diameter dengan alat jangkar sorong dengan tingkat ketelitian milimeter.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Diameter dalam milimeter merupakan nomer benang tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #c27ba0; text-align: justify;"><b><i><u><span lang="IN" style="font-size: 18pt;">Konversi Penomeran</span></u></i></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Konversi penomeran merupakan kegiatan merubah nomer benang ke nomer yang lainnya. Contoh dari Tex ke Denier atau dari Tex ke Ne (S) dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Untuk merubah penomeran ada beberapa rumus yang telah penulis olah seperti:</span></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Tek</span></b><span lang="IN"> = 0,111 * Denier</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Tex</span></b><span lang="IN"> = 1000/ Nm</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Tex</span></b><span lang="IN"> = 590,5/Ne (S)</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Tex</span></b><span lang="IN"> = <u>1.000.000</u></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> m/kg</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Tex</span></b><span lang="IN"> = <u>496.055</u></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Yds/lb(pound)</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Nm </span></b><span lang="IN"> = 1,653 * Ne (S) = 0,605 * Ne L = 1/1000 * Nt</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Ne (S)</span></b><span lang="IN"> = 2,800 Ne L = 0,591 * Nm = 1/1695 * Nt</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Ne L </span></b><span lang="IN"> = 0,357 * Ne(S) = 1,655 * Nm = 1/605 * Nt</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="IN">Nt</span></b><span lang="IN"> = 1693 * Ne(S) = 605 * Ne L = 1000 Nm</span></li>
</ul><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEMELUTGPv8hesBAZE-aLAViCU5BhjYiFqHR58vheThyphenhyphenoBeFUErO-gu-h7GW0p_OGn6Sbsr4_7XvJ042d08cMHoHCiWiViuyWvUo7cHQ6BgEif2zuBXNOatl0lHPWz_dqBJy7_nOztwZk/s1600/tali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEMELUTGPv8hesBAZE-aLAViCU5BhjYiFqHR58vheThyphenhyphenoBeFUErO-gu-h7GW0p_OGn6Sbsr4_7XvJ042d08cMHoHCiWiViuyWvUo7cHQ6BgEif2zuBXNOatl0lHPWz_dqBJy7_nOztwZk/s400/tali.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-38007323705618423202010-11-08T23:12:00.000-08:002010-12-03T04:50:13.339-08:00Menghitung Daya Apung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwp3hifH0Kcv5h4ueH2tQhmfT6tGgd_eoBng66s5R02jTaJtgVxG154j_uckBnYNdYsiVoWl5mhuoFFqXlEyiujh8A_uJp5F4DCRsdx6_7SOTZJXAqieWQRAqSKveNv6IDEBEmuX4hRz4/s1600/didain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwp3hifH0Kcv5h4ueH2tQhmfT6tGgd_eoBng66s5R02jTaJtgVxG154j_uckBnYNdYsiVoWl5mhuoFFqXlEyiujh8A_uJp5F4DCRsdx6_7SOTZJXAqieWQRAqSKveNv6IDEBEmuX4hRz4/s320/didain.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Perhitungan terpenting dalam merancang alat tangkapa ikan adalah:</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Daya Apung dari bahan yang digunakan, dengan menjumlahkan seluruh daya apung dari bahan. Rumus ;</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">P = A * (1 - DW/DM)</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">P = berat di air</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">A= berat di udara (kg)</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">DW= densitas air</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">DM= densitas bahan (gr/cc)</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Agar lebih memudahkan ketetapan densitas air laut dibagi densitas bahan (1 - DW/DM) seperti bahan dibawah ini:( angka dibelakang nama bahan adalah (1 - DW/DM)</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #e06666;"><u><b><span lang="IN">Pemberat</span></b></u></div><ul><li><span lang="IN">Aluminium 0,59+</span></li>
<li><span lang="IN">Perunggu 0,88+</span></li>
<li><span lang="IN">Besi 0,87+</span></li>
<li><span lang="IN">Tembaga 0,89+</span></li>
<li><span lang="IN">Timah hitam 0,91+</span></li>
<li><span lang="IN">Baja 0,87+</span></li>
<li><span lang="IN">Timah putih 0,86+</span></li>
<li><span lang="IN">Seng 0,85+</span></li>
<li><span lang="IN">Bata 0,46+</span></li>
<li><span lang="IN">Kapur 0,57+</span></li>
<li><span lang="IN">Beton 0,43+</span></li>
<li><span lang="IN">Gerabah 0,53+</span></li>
<li><span lang="IN">Karet 0,03+</span></li>
<li><span lang="IN">Pasir batu 0,53+</span></li>
<li><span lang="IN">Batu 0,59+</span></li>
<li><span lang="IN">Kayu hitam 0,18+</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="background-color: #6fa8dc;"><u><b><span lang="IN">Bahan Jaring</span></b></u></div><ul><li><span lang="IN">Poly Amida 0,10+</span></li>
<li><span lang="IN">Poly Ester 0,26+</span></li>
<li><span lang="IN">Poly vinyl alkohol 0,21+</span></li>
<li><span lang="IN">Poly vinyl clorid 0,25+</span></li>
<li><span lang="IN">Poly vinyl idene 0,40+</span></li>
<li><span lang="IN">Manila 0,32+ </span></li>
<li><span lang="IN">Katun 0,33+</span></li>
<li><span lang="IN">Poly ethylen (PE) 0,08-</span></li>
<li><span lang="IN">Poly propylene (PP) 0,14-</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="background-color: #e69138;"><u><b><span lang="IN">Pelampung</span></b></u></div><ul><li><span lang="IN">Bambu 1,05-</span></li>
<li><span lang="IN">Cedar merah 1,70-</span></li>
<li><span lang="IN">Cedar putih 2,21-</span></li>
<li><span lang="IN">Gabus 3,10-</span></li>
<li><span lang="IN">Pinus 0,58-</span></li>
<li><span lang="IN">Cypress 1,14-</span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: purple;"><u><i><span lang="IN">Shortening (pemendekan)</span></i></u></div><div class="MsoNormal" style="color: red;"><br />
</div><div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="IN">S=<u>L-</u></span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><u><span lang="IN" style="font-family: "Rage Italic"; font-size: 12pt;">l </span></u><span lang="IN"> *100% </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="IN"> L</span><br />
<span lang="IN"> Ket.Rumus</span><br />
<span lang="IN"> L= Panjang jaring (regang) Hengging Ratio Primer = 1</span><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: "Rage Italic";">l </span><span lang="IN">=panjang tali ris</span></div><span lang="IN"></span><br />
</div><div class="MsoNormal" style="color: blue;"><u><i><span lang="IN">Kedalaman Jaring </span></i></u></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">d= n*m√ 2S-S² </span><br />
<span lang="IN"><br />
</span><br />
<span lang="IN">Ket Rumus :</span><br />
<span lang="IN">n = jumlah mata jaring </span></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal"><span lang="IN">m= mesh size</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">S= shortening </span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"><br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="color: #351c75;"><i><u><span lang="IN">Extra bouyancy</span></u></i></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">EB(%) = <u>TB-S </u>* 100%</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN"> TB</span></div><div class="MsoNormal">TB = Total bouyancy<br />
S = Singking</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTJrHLJH5KdOuzj3h-IBn_ilWj3B6vBAwDtxS8pk8w9D_94M10XvZPd8RFo0w_ROFkkm55SI8qAVG3GwycBiRHTHrW46o_wco5FkiEAjl85eaqNqJhCa2qIybiEPmlfaFZsayrCAVoDLg/s1600/jaring.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTJrHLJH5KdOuzj3h-IBn_ilWj3B6vBAwDtxS8pk8w9D_94M10XvZPd8RFo0w_ROFkkm55SI8qAVG3GwycBiRHTHrW46o_wco5FkiEAjl85eaqNqJhCa2qIybiEPmlfaFZsayrCAVoDLg/s320/jaring.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-35681934521659123302010-11-08T22:53:00.000-08:002010-11-08T23:18:18.806-08:00Mata Pancing<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIln_LxHKyK0ROZduAzZaQY_bDfZBeTiI_o_JXQoUtvVP0i9jmUsfXmrMEhb17o8fwWbvThihFwDwRTiiVwJUfL6tucloCZ4Sj3h6RUFz7VvAfEp_2R6XNTgBb7T5g2pNPJGqFyR5nTDg/s1600/pancing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIln_LxHKyK0ROZduAzZaQY_bDfZBeTiI_o_JXQoUtvVP0i9jmUsfXmrMEhb17o8fwWbvThihFwDwRTiiVwJUfL6tucloCZ4Sj3h6RUFz7VvAfEp_2R6XNTgBb7T5g2pNPJGqFyR5nTDg/s1600/pancing.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><u><span lang="IN">Penomeran Mata Pancing</span></u></b></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Penomeran mata pancing berdasarkan pada jaak celah dan diameter batang pancing</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Adapun penomeran seperti berikut :</span></div><ol><li><span lang="IN">No 12 celah 9,5mm diameter 1mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 11 celah 10mm diameter 1mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 10 celah 11mm diameter 1mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 9 celah 12,5mm diameter 1,5mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 8 celah 14mm diameter 1,5mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 7 celah 15mm diameter 2mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 6 celah 16mm diameter 2mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 5 celah 18mm diameter 2,5mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 4 celah 20mm diameter 3mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 3 celah 23mm diameter 3mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 2 celah 26,5mm diameter 3,5mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 1 celah 31mm diameter 4mm</span></li>
<li><span lang="IN">No 1/0 celah 35mm diameter 4,5mm</span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><b><i><span lang="IN">Mata Pancing dari bentuknya:</span></i></b></div><ol><li><span lang="IN">Berbentuk U</span><span lang="IN"> </span></li>
<li><span lang="IN">Berbentuk L</span><span lang="IN"> </span></li>
<li><span lang="IN">Berbentuk Cicle</span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><i><span lang="IN">Mata pancing berdasarkan jumlah hooknya :</span></i></b></div><ol><li><span lang="IN">Single hook (satu hook)</span></li>
<li><span lang="IN">Double hook (dua hook)</span></li>
<li><span lang="IN">Treble hook (tiga hook)</span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><b><i><span lang="IN">Mata Pancing berdasarkan gantungannya:</span></i></b></div><ol><li><span lang="IN">With swivel (gantungan kili-kili)</span></li>
<li><span lang="IN">Ring eye (gantungan mata)</span></li>
<li><span lang="IN">Barbless/Flatted (gantungan pipih tanpa lobang)</span></li>
<li><span lang="IN">Jig barbless (gantungan berlandasan)</span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Bahan lain dari pancing adalah :</span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Pemberat, pelampung, snap, swivel</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdPcX-MVDQgmy06mLDNQAXFpYRBORQXZ41Q-Wm32PNGlSo4eBFxKhnS9CBbkdCjvpSAb74EM62JfvvLnYxqHRLYqB2iZwukaOXnFj7tWPB4TBsvDW-NmwNxHfWUyR5VFrXmsB7RPsrqR8/s1600/ikatan+pancing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdPcX-MVDQgmy06mLDNQAXFpYRBORQXZ41Q-Wm32PNGlSo4eBFxKhnS9CBbkdCjvpSAb74EM62JfvvLnYxqHRLYqB2iZwukaOXnFj7tWPB4TBsvDW-NmwNxHfWUyR5VFrXmsB7RPsrqR8/s1600/ikatan+pancing.jpg" /></a></div>Cara mengikat tali pancing ke swivel dan mata pancing pada prinsipnya hampir sama.<br />
<br />
</div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-12167444989296377722010-09-22T19:55:00.000-07:002010-11-09T04:44:10.342-08:00Disain Purse Saine<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9meqEGnlnDfs-03G36XaJJkTIcbgovQYFYrToVdBQBgdkQtz4lz5R_T_K8scKwgH0fKFRHgShEqS3Yv3nZHYCuiEe5t5pWZw_gzDS_PxDiPXG0AetldXYkWmO1jhYLI0aLnLooHJhRKE/s1600/pursein.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9meqEGnlnDfs-03G36XaJJkTIcbgovQYFYrToVdBQBgdkQtz4lz5R_T_K8scKwgH0fKFRHgShEqS3Yv3nZHYCuiEe5t5pWZw_gzDS_PxDiPXG0AetldXYkWmO1jhYLI0aLnLooHJhRKE/s1600/pursein.jpg" /></a></div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN45NovbBMQQjB2IlAKm9KFhFPsT1O9lENZxOYywkyxygnLmFzYj2xMjfqDEnREfs7VbRtyCScMtzXc5HpclYoonwi8M5NeVJ5BcvigIfazRz-XLmUeKVBd8_Ye041nQN1iMZ5lK9hOWg/s1600/imagespur.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}">Purse Saine<br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> </a><br />
<div style="text-align: justify;">Melakukan penangkapan ikan, Secara garis besar alat tangkap dapat dibedakan dari segi kemampuan usaha (permodalan), jangkauan area penangkapan serta jenis alat penangkap yang digunakan. Demikian pula bahwa nelayan yang merupakan sumberdaya utama dalam melakukan kegiatan operasi dapat dibedakan pula antara nelayan skalla kecil (small scale fishery), skala menengah (medium scale fishery) dan nelayan skalla besar (large scale fishery). Diperkirakan jumlah alat tangkap yang dioperasikan oleh nelayan Indonesia mencapai 250 jenis, dari jumlah ini 90% adalah merupakan alat penangkap ikan tradisional, sedangkan sisanya dapat dikatagorikan sebagai alat penngkap modern atau semi modern. Timbulnya banyak jenis alat tangkap tersebut karena lautan Indonesia yang beriklim tropis, kondisi dan topografi dasar perairan daerah satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Secara umum kegiatan usaha penangkapan terhadap jenis-jenis sumberdaya perikanan dapat dikemukakan sebgai berikut :</div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal">Untuk udang</li>
<li class="MsoNormal">Untuk ikan tuna dan sejenisnya serta ikan pelagis besar lainnya</li>
<li class="MsoNormal">Untuk ikan pelagis kecil</li>
<li class="MsoNormal">Untuk ikan demersal</li>
<li class="MsoNormal">Untuk ikan dan biota perairan karang</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Dalam perkembangannya hingga sekarang ini terdapat berbagai jenis jaring lingkar (Purse Seine) yang telah umum digunakan untuk operasi penangkapan ikan.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(255, 0, 0); text-align: justify;"><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-origin: padding; -moz-background-size: auto auto; background-attachment: scroll; background-image: none; background-position: 0% 0%; background-repeat: repeat;">Definisi alat tangkap purse seine</span></div><div style="text-align: justify;">Jaring lingkar atau Purse Seine yang merupakan satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan dalam operasi penangkapan untuk jenis ikan yang hidup bergerombol. Jaring lingkar memiliki efektifitas yang cukup tinggi dalam menghasilkan tangkapan ikan karena ikan yang ditangkap dalam jumlah banyak dan bergerombol. Prinsip dasar alat tangkap jaring lingkar adalah menutup jalan renang ikan baik horizontal</div><div style="text-align: justify;">maupun vertikal (pada jenis jaring lingkar dengan kolor) sehingga ikan terperangkap dalam alat tangkap</div><div style="text-align: justify;">Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dengan jaring lingkar adalah ikan tongkol, kembung, tembang, selar, cakalang, tuna sirip kuning dan ikan pelagis lainnya.Jenis-jenis ikan tersebut di atas</div><div style="text-align: justify;">kebanyakan adalah golongan ikan pelagis yang hidup berkelompok/bergerombol. Walaupun begitu, operasi penangkapan 16 dengan jaring lingkar tidak dapat dilakukan setiap saat karena gerombolan ikan tersebut hanya berada di permukaan air pada waktu-waktu tertentu seperti siang atau sore hari. Oleh karena itu, dalam operasi penangkapan jaring lingkar sering digunakan berbagai alat bantu untuk mengumpulkan ikan sehingga dapat memaksimalkan hasil tangkapan. Dibeberapa daerah, pengoperasian alat tangkap jaring lingkar dibantu dengan pemasangan rumpon yang terbuat dari rangkaian daun kelapa. Rumpon berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan-ikan kecil yang merupakan mangsa ikan-ikan yang lebih besar yang menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar. Sekarang ini jaring lingkar telah mengalami perkembangan yang</div><div style="text-align: justify;">cukup pesat yang pengoperasiannya membutuhkan berbagai alat dan mesin bantu penangkapan. Keberadaan alat dan mesin bantu penangkapan ini bertujuan agar pengoperasian jaring lingkar dapat lebih efektif dan efisien sehingga mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Hal ini tentunya membutuhkan kemampuan dan keahlian tambahan untuk dapat mengoperasikannya dengan baik</div><div style="text-align: justify;"><b><u>Konstruksi alat tangkap purse seine</u></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;">1. Jenis-jenis jaring lingkar</span></div><div style="text-align: justify;">Dalam perkembangannya hingga sekarang ini terdapat berbagai jenis jaring lingkar (Purse Seine) yang telah umum digunakan untuk operasi penangkapan ikan.</div><div style="text-align: justify;">Jenis-jenis jaring lingkar dapat diklasifikasikan berdasarkan:</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% aqua; text-align: justify;"><span style="color: cyan;">a. Jumla</span><span style="color: black;">a. Jumlah kapal</span><span style="color: cyan;">ah kapal</span></div><div style="text-align: justify;">Pembagian jaring lingkar (purse seine) berdasarkan jumlah kapal yang digunakan, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;">1. Jaring lingkar dengan 1 kapal (one boat system)</span></div><div style="text-align: justify;">Pengoperasian jaring lingkar dengan menggunakan 1 kapal relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan sistem 2 kapal karena tidak terlalu beresiko terjadinya kesalahan arah haluan kapal saat pelingkaran yang dapat menyebabkan ketidak sempurnaan bentuk jaring atau bahkan tabrakan antara 2 kapal. Sistem 1 kapal lebih sering digunakan untuk pengoperasian jaring lingkar pada malam hari dengan bantuan lampu dan rumpon. Selain itu sistem 1 kapal lebih memungkinkan untuk menggunakan kapal yang berukuran lebih besar sehingga jarak dan area operasinya dapat lebih luas. Dengan kapal yang lebih besar yang berarti menggunakan tenaga penggerak utama yang juga lebih besar memungkin proses pelingkaran gerombolan ikan</div><div style="text-align: justify;">dapat dilakukan dengan cukup cepat.</div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;">2. Jaring lingkar dengan 2 kapal (two boats system)</span></div><div style="text-align: justify;">Pengoperasian jaring lingkar dengan sistem 2 kapal memungkinkan untuk melakukan penangkapan ikan pada</div><div style="text-align: justify;">siang hari atau melakukan operasi dengan mengejar gerombolanikan yang tampak di permukaan laut. Hal ini dapat dilakukan karena dengan sistem ini pelingkaran gerombolan ikan dengan</div><div style="text-align: justify;">jaring dapat dilakukan dengan cepat sebelum ikan menyadari telah terperangkap.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% aqua; text-align: justify;">b. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan</div><div style="text-align: justify;">Berbagai jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan merupakan</div><div style="text-align: justify;">salah satu faktor yang membedakan jenis jaring lingkar seperti:</div><div style="text-align: justify;">1. Jaring lingkar tuna/Tuna purse seine</div><div style="text-align: justify;">2. Jaring lingkar sardin/Sardine purse seine</div><div style="text-align: justify;">3. Jaring lingkar cakalang</div><div style="text-align: justify;">4. Jaring lingkar tongkol dan lain-lain</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% aqua; text-align: justify;">c. Panjang jaring lingkar</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan ukuran panjang alat tangkap, jaring lingkar dapat</div><div style="text-align: justify;">dibedakan menjadi:</div><div style="text-align: justify;">1. Jaring lingkar besar : > 1.000 meter</div><div style="text-align: justify;">2. Jaring lingkar sedang : 300 – 1.000 meter</div><div style="text-align: justify;">3. Jaring lingkar kecil (mini purse seine) : < 300 meter</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% aqua; text-align: justify;">d. Desain jaring lingkar</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan desain alat tangkap jaring lingkar dapat dibedakan</div><div style="text-align: justify;">menjadi jenis, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">1. Jaring lingkar dengan kolor</div><div style="text-align: justify;">2. Jaring lingkar tanpa kolor</div><div style="text-align: justify;">3. Jaring lingkar bentuk segi empat</div><div style="text-align: justify;">4. Jaring lingkar bentuk trapesium</div><div style="text-align: justify;">5. Jaring lingkar bentuk lekuk</div><div style="text-align: justify;">6. Jaring lingkar dengan kantong</div><div style="text-align: justify;">7. Jaring lingkar tanpa kantong</div><div style="text-align: justify;">Secara umum desain jaring lingkar adalah sebagai berikut:</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN45NovbBMQQjB2IlAKm9KFhFPsT1O9lENZxOYywkyxygnLmFzYj2xMjfqDEnREfs7VbRtyCScMtzXc5HpclYoonwi8M5NeVJ5BcvigIfazRz-XLmUeKVBd8_Ye041nQN1iMZ5lK9hOWg/s1600/imagespur.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5519942195805861202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN45NovbBMQQjB2IlAKm9KFhFPsT1O9lENZxOYywkyxygnLmFzYj2xMjfqDEnREfs7VbRtyCScMtzXc5HpclYoonwi8M5NeVJ5BcvigIfazRz-XLmUeKVBd8_Ye041nQN1iMZ5lK9hOWg/s320/imagespur.jpg" style="display: block; height: 186px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 271px;" /></a><div style="text-align: justify;">Keterangan :</div><div style="text-align: justify;">a. Badan jaring yang terdiri dari: d. Tali pelampung</div><div style="text-align: justify;">1. Sayap (wing)</div><div style="text-align: justify;">2. Perut (midle)</div><div style="text-align: justify;">3. Bahu (shoulder)</div><div style="text-align: justify;">4. Kantong (bunt)</div><div style="text-align: justify;">e. Pelampung (bouy)</div><div style="text-align: justify;">f. Tali ris bawah</div><div style="text-align: justify;">g. Pemberat (sinker)</div><div style="text-align: justify;">h. Tali cincin (bridel line)</div><div style="text-align: justify;">b. Selvadge i. Cincin (ring)</div><div style="text-align: justify;">c. Tali ris atas j. Tali kerut atau kolor (purse line)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Cara pengoperasian alat tangkap purse seine</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow; text-align: justify;">1. Mengoperasikan Jaring Lingkar (Purse Seine)</div><div style="text-align: justify;">Terdapat 2 jenis metode operasi penangkapan dengan jaring</div><div style="text-align: justify;">lingkar yaitu:</div><div style="text-align: justify;">•Mengejar gerombolan ikan</div><div style="text-align: justify;">Metode operasi penangkapan dengan mengejar gerombolan ikan umumnya dilakukan pada pagi atau sore hari dimana ikan sedang aktif mencari makan di dekat permukaan air.</div><div style="text-align: justify;">•Mengumpulkan ikan</div><div style="text-align: justify;">Metode mengumpulkan ikan membutuhkan alat bantu penangkapan untuk menarik perhatian ikan (atractif) sehingga ikan berkumpul di sekitar tempat tersebut. Jenis alat bantu yang digunakan pada kapal-kapal jaring lingkar di Utara Jawa adalah: rumpon, lampu dan lampu petromaks. Pada umumnya pengoperasian alat tangkap dengan metode ini dilakukan pada dini hari sebelum matahari terbit atau sore hari menjelang malam sehingga efektifitas lampu dapat maksimal. Namun di beberapa daerah, pada pengoperasian jaring lingkar</div><div style="text-align: justify;">kecil (mini purse seine) dengan alat bantu rumpon (tanpa lampu), penangkapan ikan dilakukan pada siang hari disekitar rumpon yang telah dipasang beberapa waktu sebelumnya.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow; text-align: justify;">2. Prosedur penurunan jaring lingkar dan pelingkaran gerombolan</div><div style="text-align: justify;">Walaupun terdapat dua jenis metode operasi penangkapandengan jaring lingkar, namun secara garis besar keduanya memiliki prosedur penurunan (setting) alat tangkap yang hamper sama, perbedaannya hanya pada beberapa kegiatan sebelum penurunan alattangkap. Pada metode pengumpulan ikan dilakukan pemikatan ikan menggunakan rumpon dan cahaya sedang pada metode pengejaran gerombolan ikan tidak dilakukan. Berikut ini proses penurunan jaring lingkar yang dilakukan bersamaan dengan pelingkaran gerombolan ikan berdasarkan metode yang digunakan:</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% lime; text-align: justify;">a) Metode mengumpulkan ikan</div><div style="text-align: justify;">1) Kapal mencari daerah penangkapan yang diperkirakan banyak terdapat ikan termasuk memeriksa rumpon-rumpon yang ditaruh permanen.</div><div style="text-align: justify;">2) Setelah mendapat lokasi penangkapan disekitar rumpon, rakit rumpon diikat pada kapal (pada beberapa kapal rumpon permanen ditarik ke atas kapal dan diganti dengan rumpon besar baru yang dibawa).</div><div style="text-align: justify;">3) Kapal segera labuh jangkar untuk menunggu malam.</div><div style="text-align: justify;">4) Menjelang sore hari, lampu-lampu besar segera dinyalakan untuk menarik ikan-ikan berkumpul disekitar rumpon sampai dini hari (umumnya setting dilakukan pada pagi hari).</div><div style="text-align: justify;">5) Menjelang pagi sebelum matahari terbit, proses persiapan setting mulai dilakukan.</div><div style="text-align: justify;">6) Lampu pompa minyak tanah (petromaks) dinyalakan satu persatu dan ditaruh di atas rakit.</div><div style="text-align: justify;">7) Rumpon besar ditarik dan diganti rumpon kecil atau rumpon permanen ditarik dan disisakan kurang lebih 15 – 20 meter untuk kemudian ditenggelamkan kembali.</div><div style="text-align: justify;">8) Rakit pompa minyak tanah perlahan-lahan diturunkan ke laut dengan dijaga oleh 2 – 3 orang juru arus. Dengan tali, rumpon kecil diikatkan pada rakit pompa minyak tanah.</div><div style="text-align: justify;">9) Tali ris dan tali kerut depan diikatkan pada tongkat tanda.</div><div style="text-align: justify;">10) Lampu besar dipadamkan.</div><div style="text-align: justify;">11) Mesin utama kapal dihidupkan.</div><div style="text-align: justify;">12) Jangkar ditarik menggunakan gardan.</div><div style="text-align: justify;">13) Roller segera dipasang pada dudukannya.</div><div style="text-align: justify;">14) Kapal perlahan-lahan bergerak menjauhi rakit lampu pompaminyak tanah dan rumpon untuk mengambil posisipelingkaran.</div><div style="text-align: justify;">15) Awak kapal yang bertugas pada penurunan jaring lingkar bersiap pada posisinya masing-masing, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">16) Dalam menentukan titik awal penurunan alat tangkap (setting) perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(249, 203, 156); text-align: justify;">a. Arus</div><div style="text-align: justify;">Arah arus perlu diperhatikan karena ketika jaring lingkar telah berada di dalam air maka akan sangat terpengaruh oleh kekuatan arus. Posisi yang diharapkan adalah arus mendorong alat tangkap menjauhi badan kapal sehingga alat tangkap tidak masuk ke bawah kapal (kapal masuk ke dalam lingkaran jaring) sehingga penaikan alat tangkap tidak terlalu berat atau tidak tersangkut baling-baling.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(249, 203, 156); text-align: justify;">b. Angin</div><div style="text-align: justify;">Arah arus juga perlu diperhatikan karena bagian kapal yang berada di atas air akan terpengaruh oleh angin.</div><div style="text-align: justify;">Posisi yang salah dapat menyebabkan kapal terdorong masuk ke lingkaran jaring karena itu diharapkan jaring</div><div style="text-align: justify;">berada antara kapal dan arah datangnya angin sehingga badan kapal terdorong menjauhi jaring.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(249, 203, 156); text-align: justify;"><span style="color: black;">c. Panjang jaring</span></div><div style="text-align: justify;">Panjang jaring berarti luas area pelingkaran. Pada saat pelingkaran, semakin besar haluan kapal berarti area</div><div style="text-align: justify;">pelingkaran akan semakin luas yang berarti membutuhkan jaring yang semakin panjang. Jarak minimal jaring dengan gerombolan ikan adalah 50 meter.</div><div style="text-align: justify;">17. Pada titik A di atas, Nakhoda memberikan aba-aba kepada juru tanda yang membawa tongkat tanda yang telah diikatkan tali ris atas dan tali kerut depan untuk meloncat ke laut sebagai titik awal setting atau pelingkaran. Kecepatan kapal sedang antara 6 – 8 knot tergantung dari kekuatan mesinutama.</div><div style="text-align: justify;">18. Bersamaan dengan melajunya kapal, bagian-bagian jaringmulai turun ke laut. Agar proses penurunan jaring lingkarberlangsung cepat, lancar dan untuk menghindari kemungkinan terbelit atau tersangkutnya bagian-bagian jaring maka beberapa petugas membantu dan mengawasi proses</div><div style="text-align: justify;">penurunan tersebut, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">- 2 orang mengawasi/membantu penurunan pelampung</div><div style="text-align: justify;">- 3 orang mengawasi/membantu penurunan pemberat dan</div><div style="text-align: justify;">cincin</div><div style="text-align: justify;">- 1 orang mengawasi/membantu penurunan tali kerut</div><div style="text-align: justify;">19. Dengan panduan lampu pada rakit dan tongkat tanda, Nakhoda memperkirakan derajat haluan kapal. Menjelang mendekati lampu tanda atau titik akhir, kapal dipercepat maksimal agar proses penurunan alat tangkap segera selesai sebelum ikan melarikan diri.</div><div style="text-align: justify;">20. Beberapa meter sebelum titik akhir, kecepatan kapal di netralkan hingga kapal melaju dengan sisa tenaga. Pada beberapa kapal ketika benar-benar mendekati titik akhir, mesin kapal diputar balik agar kapal tiba-tiba berhenti pada kecepatan tinggi. Hal ini tergantung dari teknik yang biasa dilakukan oleh masing-masing Nakhoda.</div><div style="text-align: justify;">21. Ketika kapal mencapai juru tanda yang memberikan tongkat tanda petugas A maka proses penurunan jaring lingkar telah selesai.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% orange; text-align: justify;">b. Metode mengejar gerombolan ikan</div><div style="text-align: justify;">1. Kapal mencari adanya gerombolan ikan yang naik ke</div><div style="text-align: justify;">permukaan air. Hal ini biasanya terlihat pada pagi antara jam</div><div style="text-align: justify;">07.00 sampai 10.00 atau sore hari antara jam 15.00 – 17.30</div><div style="text-align: justify;">ketika sinar matahari tidak terlalu terik.</div><div style="text-align: justify;">2. Beberapa anak buah kapal menempati posisi yang cukup tinggi seperti di atas anjungan untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas untuk mencari tanda-tanda adanya gerombolan ikan.</div><div style="text-align: justify;">Beberapa tanda-tanda kemungkinan adanya gerombolan ikanadalah:</div><div style="text-align: justify;">- Burung laut</div><div style="text-align: justify;">Terlihatnya kelompok burung laut yang terbang berputarputar, menukik dan menyambar-nyambar permukaan air. Burung laut seperti camar (Laridea) mencari mangsa berupa</div><div style="text-align: justify;">ikan-ikan kecil yang juga merupakan mangsa dari ikan-ikan lebih besar seperti cakalang dan tongkol. Oleh karena itu besar kemungkinan adanya kawanan burung laut mengindikasikan adanya gerombolan ikan yang menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar.</div><div style="text-align: justify;">- Buih-buih atau riakan air di permukaan laut Adanya buih-buih atau riakan air di permukaan laut dapat</div><div style="text-align: justify;">disebabkan gerakan gerombolan ikan besar yang sedang mengejar dan memangsa ikan-ikan kecil yang berada didekat permukaan air. Buih-buih atau riakan air tersebut berpindah-pindah sesuai dengan pergerakan ikan. Beberapa saat menghilang namun kemudian tampak lagi pada lokasi yang lain. Untuk mencari tanda berupa riakan air ini lebih sulit dibandingkan dengan tanda burung-burung laut. Namun, dengan adanya riakan air ini lebih dapat dipastikan keberadaan, arah ruaya dan besarnya gerombolan ikan.</div><div style="text-align: justify;">- Lumba-lumba</div><div style="text-align: justify;">Keberadaan lumba-lumba walau tidak pasti mengindikasikan adanya gerombolan ikan. Hal ini dikarenakan mangsa lumba –lumba adalah beberapa jenis ikan yang juga merupakan tujuan penangkapan jaring ingkar.</div><div style="text-align: justify;">- Ikan yang melompat-lompat</div><div style="text-align: justify;">Ikan yang melompat-lompat ke permukaan laut jelas menandakan keberadaan ikan. Beberapa jenis ikan yang</div><div style="text-align: justify;">menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar sering terlihat melakukan ini seperti: tongkol, cakalang dan tuna sirip kuning. Tanda ini lebih tampak dari kejauhan dibandingkan dengan tanda riakan air.</div><div style="text-align: justify;">- Perbedaan warna air laut</div><div style="text-align: justify;">Perbedaan warna air laut yang dimaksud disini apabila di permukaan laut tampak ada warna yang lebih gelap/pekat yang luasnya mencakup beberapa puluh meter dibandingkan dengan warna air disekelilingnya. Tanda ini cukup sulit diidentifikasi karena banyak faktor dapat menyebabkan perbedaan warna permukaan laut dan rendahnya posisi pengamat yang berada di kapal, kecualiapabila dilihat dari ketinggian tertentu misalnya menggunakan pesawat udara atau satelit. Penggunaan sarana tersebut akan sangat membantu penangkapan karena luasnya cakupan pandangan dan dapat memberikan data yang lebih akurat tentang arah ruaya dan besarnya gerombolan ikan. Selain itu, terkadang bila tampak ada batang kayu terapung,</div><div style="text-align: justify;">Nakhoda akan mengamati untuk memeriksa kemungkinan adanya gerombolan ikan disekitarnya.</div><div style="text-align: justify;">Dari sekian banyak tanda-tanda yang menunjukan adanya gerombolan ikan seperti diuraikan di atas, yang paling sering ditemui dan digunakan di lapangan adalah tandatanda berupa buih-buih di permukaan laut, ikan yang melompat-lompat dan burung laut yang terbang berputarputar.</div><div style="text-align: justify;">3. Bila telah ditemukan adanya gerombolan ikan maka kapal dengan cepat akan segera mendekati.</div><div style="text-align: justify;">4. Anak buah kapal segera bersiap di posisinya masing-masing sama seperti pada mengumpulkan gerombolan ikan.</div><div style="text-align: justify;">5. Kapal semakin mendekat untuk mengetahui beberapa informasi seperti: arah renang, kedalaman perairan, jenis ikan, kecepatan renang, tingkah laku ikan, kepadatan (densitas) dan besarnya gerombolan ikan tersebut. Jarak terdekat dengan gerombolan ikan yang masih memungkinkan adalah 50 meter untuk menghindari kemungkinan ikan ketakutan dan kabur. Selain itu perlu juga diketahui arah arus, angin dan matahari.</div><div style="text-align: justify;">6. Setelah itu segera ditentukan titik awal penurunan jaring.</div><div style="text-align: justify;">7. Kapal melakukan olah gerak untuk mengambil posisi untuk bersiap melakukan pelingkaran. Teknik pelingkaran yang sering dilakukan kapal jaring lingkar adalah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan</div><div style="text-align: justify;">pelingkaran:</div><div style="text-align: justify;">a) Prinsip pelingkaran gerombolan adalah menghadang arahrenang ikan.</div><div style="text-align: justify;">b) Diameter pelingkaran minimal 50 meter dengan gerombolan ikan sebagai porosnya.</div><div style="text-align: justify;">c) Kecepatan kapal maksimal agar pelingkaran dapat segeradiselesaikan.</div><div style="text-align: justify;">8. Proses penurunan alat tangkap sama dengan metode mengumpulkan gerombolan ikan.</div><div style="text-align: justify;">Diantara kedua metode tadi terdapat beberapa hal yang perlu</div><div style="text-align: justify;">diperhatikan, yaitu:</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(159, 197, 232); text-align: justify;">1) Metode mengumpulkan gerombolan ikan</div><div style="text-align: justify;">Pada metode ini, lebih mudah menentukkan titik awal penurunan jaring sesuai dengan arah arus dan angin. Hal ini dikarenakan arah renang gerombolan ikan cenderung membentuk lingkaran (shoaling) memutari rumpon dan rakit petromaks. Namun beberapa bulan sebelum melakukan penangkapan harus memasang beberapa rumpon terlebih dahulu.</div><div style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(159, 197, 232); text-align: justify;">2) Metode mengejar gerombolan ikan</div><div style="text-align: justify;">Kesulitan terbesar dari metode ini adalah memperkirakan arah renang gerombolan ikan sehingga titik awal penurunan jaring/pelingkaran harus tepat dan dilakukan dengan cepat. Pelingkaran yang sesuai dengan arah arus dan angin sulit untuk dilakukan sehingga ketika dilakukan penarikan jaring kapal harus sering melakukan olah gerak. Oleh karena itu pada metode ini sering digunakan sistem 2 buah kapal (two boats system) untuk mempercepat proses pelingkaran dan memudahkan penarikan jaring.</div><div style="text-align: justify;">c. Prosedur penaikan jaring lingkar</div><div style="text-align: justify;">Metode pengejaran dan mengumpulkan gerombolan ikan, memiliki proses penaikan jaring lingkar yang sama sehingga akan dibahas bersamaan di bawah ini:</div><div style="text-align: justify;">1. Petugas A yang telah memegang tongkat tanda segera melepas tali ris dan tali kerut depan. Tali kerut depan dan belakang dilewatkan ke roller sebelum diserahkan ke 2 orang petugas gardan.</div><div style="text-align: justify;">2. Kedua petugas gardan menerima tali kerut tersebut dan melilitkan pada gardan. Dengan aba-aba dari petugas B di dekat side roller, petugas gardan melakukan penarikan tali kerut secara bersamasama untuk menutup arah renang vertikal ikan. Penarikan tali kerut depan dan belakang dilakukan dengan putaran yang sama agar tidak terlalu berat.</div><div style="text-align: justify;">Posisi para petugas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:</div><div style="text-align: justify;">3. Ketika cincin-cincin hampir mencapai side roller, petugas B memberikan tanda agar penarikan dihentikan.</div><div style="text-align: justify;">4. Tali kerut dikaitkan ke stopper agar tidak kembali tenggelam.</div><div style="text-align: justify;">5. Side roller dan 2 roller lainnya dilepaskan dari dudukannya.</div><div style="text-align: justify;">6. Pengangkatan cincin-cincin ke atas kapal dilakukan oleh beberapa awak kapal secara bersama-sama. Pada beberapa kapal lainnya, pengangkatan cincin dilakukan dengan menggunakan boom.</div><div style="text-align: justify;">7. Setelah cincin terangkat maka bagian bawah jaring telah tertutup dan berbentuk kerucut.</div><div style="text-align: justify;">8. Pada metode mengumpulkan gerombolan ikan, rakit pompa minyak tanah, rumpon dan para juru arus segera naik ke kapal.</div><div style="text-align: justify;">9. Kemudian dilakukan penarikan badan jaring yang dimulai dari tali ris atas (pelampung) bersamaan secara perlahan-lahan oleh seluruh awak kapal.</div><div style="text-align: justify;">10. Posisi kapal dijaga dengan melakukan olah gerak untuk selalu berada di atas arah arus sehingga badan jaring yang masih berada di dalam air tidak masuk ke bagian bawah (lambung) kapal atau</div><div style="text-align: justify;">tersangkut pada baling-baling (propeller). Pada metode pengejaran gerombolan ikan sering terjadi kapal masuk ke lingkaran jaring sehingga diperlukan bantuan kapal lain untuk menarik dan melepaskan kapal dari perangkap tersebut. Pada penangkapan jaring lingkar di Aceh yang menggunakan 1kapal apabila kapal terperangkap jaring maka telah siap kapalkapal berukuran kecil untuk membantu menarik kapal penangkap</div><div style="text-align: justify;">keluar dari lingkaran jaring. Kapal-kapal kecil tersebut akan mendapat bayaran (bagian) dari hasil tangkapan.</div><div style="text-align: justify;">11. Badan jaring ditarik hingga hanya tersisa ruang yang dirasa cukup (bagian kantong pada jaring yang memiliki kantong) untukmenampung ikan hasil tangkapan.</div><div style="text-align: justify;">12. Tali ris atas dibagian kantong diikatkan ke boom untuk menahan berat ikan hasil tangkapan.</div><div style="text-align: justify;">13. Kemudian ikan mulai dinaikan ke kapal dengan menggunakan serokan (caduk). Untuk serokan besar digerakkan dengan boom sedang serokan kecil menggunakan tenaga manusia.</div><div style="text-align: justify;">14. Setelah semua ikan terangkat, jaring diangkat dan disusun beramai-ramai pada setengah bagian kapal ke arah belakang, siapuntuk digunakan kembali.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN45NovbBMQQjB2IlAKm9KFhFPsT1O9lENZxOYywkyxygnLmFzYj2xMjfqDEnREfs7VbRtyCScMtzXc5HpclYoonwi8M5NeVJ5BcvigIfazRz-XLmUeKVBd8_Ye041nQN1iMZ5lK9hOWg/s1600/imagespur.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"></a>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-67245205140129805732010-09-22T19:46:00.000-07:002010-12-03T04:57:41.231-08:00Tali temali<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCKYyXwUCKVj9OWYWCn6EZNYatSFItm3M0GYnew0RJEf-rV2IUcKXESUdMOGZxKaSu7XqOoA_pvi3I9ZHz2J95lGPr0LzsPJExqwZ_DTF0O4oLPqTLTuH6sbjfMdXR3AXhSFtRGjbbvUY/s1600/imagestali1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5519944743429540162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCKYyXwUCKVj9OWYWCn6EZNYatSFItm3M0GYnew0RJEf-rV2IUcKXESUdMOGZxKaSu7XqOoA_pvi3I9ZHz2J95lGPr0LzsPJExqwZ_DTF0O4oLPqTLTuH6sbjfMdXR3AXhSFtRGjbbvUY/s320/imagestali1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 162px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 256px;" /></a><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 16pt;">BENANG , ROPE DAN PERAWATAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% silver; color: red;">Pendahuluan</span><span style="color: red;"></span></b></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada awalnya tali dikenal orang adalah tali-tali yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan (nabati) dan dari bahan hewani. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi maka diketemukan tali-tali jenis lain misalnya tali kawat (mineral), tali sintetis (serat tiruan) dan lain-lain. Kehadiran tali-tali ini mendesak tali-tali jenis serat tumbuh-tumbuhan dan hewani, dikarenakan banyak kelebihan yang dimiliki tali jenis ini antara lain lebih kuat dan dapat dipercaya. Diatas kapal tali banyak</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">digunakan untuk berbagai macam keperluan, dari mulai tali yang terkecil sampai yang terbesar misalnya untuk keperluan jahit menjahit terpal, tenda, karung, tali perum, tali topdal, tali pengikat tenda, tali bendera, tali lashing, sling/net, tali penganyut, tali takal (tali ulang), laberang, dan lain-lain. Jenis dan ukurannyapun</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">berbeda-beda sesuai dengan kegunaannya. Dibedakan antara Dadung (tros), tali dan benang. Yang disebut tros (dadung) adalah tali yang ukurannya (C) sekurang-kurangnya 1,5 inchi (4 cm). Perlengkapan kapal seperti Takal/Katrol itu adalah susunan antara Blok dengan tali ulangnya agar beban yang diangkatnya menjadi ringan dan aman. Sedangkan Takal Dasar itu tidak sama dengan Takal/Katrol, Takal Dasar adalah Jangkar, rantai jangkar dan penataan yang digunakan untuk melayani jangkar dan rantainya. Untuk lebih jelasnya ikuti penjelasan dalam buku diktat ini dari uraian yang tersebut diatas.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Identifikasi Jenis , Bahan, Sifat dan Fungsi Tali</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jenis-jenis tali yang dipergunakan diatas kapal menurut bahan dasarnya terdiri dari :</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% lime; color: navy;">- Tali Hewani</span><span style="color: navy;"></span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bahan dasar tali jenis ini terbuat/diambil dari bagian-bagian dari binatang misalnya : otot, kulit, bulu dan lain-lainnya. Akan tetapi pada saat ini penggunaannya sudah sangat terbatas bahkan sudah langka.</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% lime;">- <span style="color: navy;">Tali Nabat</span>i</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bahan dasar dari tali jenis ini diambil dari serat tumbuh-tumbuhan, baik dari daun maupun dari b/pelepah/kulit. Ada beberapa macam tali nabati yang banyak digunakan maupun diperdagangkan antara lain :</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow; color: #003300;">a. Tali Manila</span><span style="color: #003300;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bahan dari serat tumbuhan pisang liar (Abaca) yang banyak tumbuh di Philipina dan Sumatera. Warna seratnya kuning muda berkilauan. Sifatnya tahan basah, licin, lemas dan ringan, tidak mudah menyerap air. Penggunaannya diatas kapal dari tali-tali yang berukuran besar hingga terkecil misalnya tali kepil (tros), Tali Takal, lopor sekoci, tali tenda dan sebagainya</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow; color: #003300;">b. Tali Sisal</span><span style="color: #003300;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tali jenis ini terbuat dari serat pojon sisal (Agave) yang banyak terdapat di Afrika Timur, Mexico dan Indonesia. Warna seratnya kuning kecoklat-coklatan dan kasar. Sifatnya menyerap air, tidak tahan cuaca atau keadaan lembab dan kaku. Digunakan terbatas pada tali-tali kecil saja misalnya tali buangan, tali anak, tali marlin.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow; color: #003300;">c. Tali Hennep</span><span style="color: #003300;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terbuat dari jenis pohon rami (nenas) yang banyak tumbuh di India, Italia, Balkan dan Zelandia Baru, seratnya berwarna putih kelabu (perak) dan halus. Tali jenis ini mudah menyerap air dan mudah lapuk. Tidak banyak digunakan diatas kapal.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow; color: #003300;">d. Tali Cocos</span><span style="color: #003300;"></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terbuat dari serat/serabut buah kelapa yang berwarna coklat kemerah-merahan, tahan air, ringan (terapung) dan daya renggangnya besar. Penggunaannya terbatas sebagai dampral/ganjal.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow;">e. Tali Katun</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terbuat dari serat bunga yang berwarna putih mudah kotor, seratnya halus mudah menyerap air, lemas dan kuat. Digunakan untuk tali topdal, perum, dan tali bendera.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow;">f. Tali Jute</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terbuat dari serat jute yang banyak tumbuh di India, berwarna coklat muda, banyak menyerap air, mudah lapuk dan tidak begitu kuat. Digunakan sebagai bahan pembuat karung (goni) dan tali pakal.</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% lime;">- Tali Mineral</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tali jenis ini bahan dasarnya terbuat dari benang/kabel kawat. Ada beberapa jenis mineral yang digunakan sebagai bahan pembuatan kabel kawat tersebut misalnya : besi, kuningan, tembaga. Yang banyak digunakan diatas kapal tali kawat dan tali kawat baja. Kelemahan dari tali kawat ini ialah mudah tertombol (kink) dan sukar dikembalikan/diluruskan. Daya renggangnya (<b><i>elastisitas</i></b>) kecil sehingga mudah putus apabila mendapat sentakan-sentakan dan sangat licin. Pelayanannya agak sulit, akan tetapi lebih tahan lama dan kekuatannya dapat dipercaya.</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><span style="background: none repeat scroll 0% 0% lime;">- Tali Sintetis</span></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bahan dasarnya serat sintetis (<b><i>tiruan</i></b>). Warnanya dapat bermacam-macam sesuai yang diinginkan. Tahan terhadap air/udara lembab, ringan, kuat dan tidak mudah terbakar dan daya renggangnya besar. Digunakan untuk keperluan tali-tali besar maupun yang kecil. Tidak mudah dihinggapi binatang-binatang atau tumbuhtumbuhan (jamur) sehingga tidak mudah lapuk dan perawatannya mudah, pelayanannya agak sedikit sulit , karena licin dan elastis. Untuk menyambung atau membuat mata tali (eye splice) diperlukan anyaman yang banyak dan dalam penggunaannya kalau putus sangat berbahaya. Macam-macam tali sintetis ialah tali nylon,tali daccron, tali polyppropyline dan tali polyetheline.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="color: red;">Ada</span><span style="color: red;"> beberapa jenis pintalan tali antara lain</span> :</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: #003366;">Tali pintal kanan</span> </i></b>artinya arah pintalan tali searah jarum jam atau dapat ditandai dengan huruf “ S “</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><i><span style="color: #003366;">Tali pintal kiri</span> </i></b>artinya arah pintalan tali berlawanan dengan arah jarum jam atau dapat ditandai dengan huruf “ Z “</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: maroon;">Pintalan memanjang atau sama (<i>Longlay</i>) </span></b>ialah arah pintalan benang menjadi strand/kardil searah dengan arah pintalan kardil menjadi tali. Pintalan jenis ini hanya dapat dilakukan pada tali kawat. Sifatnya lemas,tetapi mudah terurai dan mengalami kerusakan pada bagian luar. Dikapal digunakan sebagai tali jalan (katrol), reep bongkar muat dan lain-lain.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: maroon;">Pintalan Silang (<i>Crosslay</i>)</span> </b>ialah arah pintalan benang menjadi kardil berlawanan arah dengan arah pintalan kardil menjadi tali. Pintalan jenis ini sifatnya kaku tetapi tidak mudah terurai. Untuk tali kawat ini digunakan sebagai tali tegak misalnya tali laberang.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAMC7F-eAsVg8MD72uzEmadPVwv6JMpjWQ0v25_3uIweycDcMX8WZidt08f62GuIvy320welNseuFcR8EEN-mpaw8uYjp2JnhAMXOnQ9KGal2OALs2eiMb3F9f8UZEsRw1ZQhcooHTJ3k/s1600/pintalan1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAMC7F-eAsVg8MD72uzEmadPVwv6JMpjWQ0v25_3uIweycDcMX8WZidt08f62GuIvy320welNseuFcR8EEN-mpaw8uYjp2JnhAMXOnQ9KGal2OALs2eiMb3F9f8UZEsRw1ZQhcooHTJ3k/s640/pintalan1.jpg" width="640" /></a></div><b><br />
</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Prosedur dan Proses Pintalan Tali.</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% navy; color: #ff9900;">Tali Serat (<i>Fibre rope</i>)</span><span style="color: #ff9900;"></span></b></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bahan dasar tali jenis ini ialah serat/serabut baik itu dari tumbuhtumbuhan (nabati) ataupun serat tiruan/sintetis. Mula-mula <b><i>seratserat</i></b> dipintal menjadi <b><i>benang (string)</i></b>, kemudian sejumlah <b><i>benang (string) </i></b>dikumpulkan dan dipintal menjadi <b><i>strand</i></b> <b><i>(kardil)</i></b>, selanjutnya 3 atau 4 kardil dipintal menjadi <b><i>tali.</i></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Gambar. Susunan dan bahan tali serat (<i>Fibre rope</i>)</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj28Xv82P4T8jV1L9Ln7fToCzv12brfljfi8cLyMbuA8RbgwQxXNFuV-EkouY7IhUnItAmVd2wPByrxDfB5jQ_W1xNw4uBOe3Lu97mtnJYWrOZOzJU_acBXz4z8qBhvbk_axNZbSTPSBIU/s1600/susnan+serat1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj28Xv82P4T8jV1L9Ln7fToCzv12brfljfi8cLyMbuA8RbgwQxXNFuV-EkouY7IhUnItAmVd2wPByrxDfB5jQ_W1xNw4uBOe3Lu97mtnJYWrOZOzJU_acBXz4z8qBhvbk_axNZbSTPSBIU/s640/susnan+serat1.jpg" width="640" /></a></div><b><br />
</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Arah pintalan dari serat untuk menjadi tali harus bergantian atau berlawanan (silang) agar tali tidak terurai. Sebagai contoh sejumlah serat dikumpulkan dan dipintal kekanan/kekiri menjadi benang pintal kiri/kanan. Kemudian sejumlah benang pintal kiri/kanan dipintal kanan/kiri menjadi kardil/strand pintal kanan/kiri. Selanjutnya 3-4 kardil pintal kanan/kiri dipintal kiri/kanan menjadi tali pintal kiri/kanan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% navy; color: #ff9900;">Tali Kawat Baja (<i>wire rope</i>)</span><span style="color: #ff9900;"></span></b></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai bahan dasar tali jenis ini adalah benang/kabel baja. Benang-benangnya pejal dan jumlah benang untuk tiap-tiap kardil berkisar antara 19 – 61 benang. Tali kawat baja terdiri dari 6 kardil dan ditengahnya teras (hati) sebagai pengisi rongga dan mencegah gesekan diantara kardil kardilnya serta mencegah kerusakan bagian dalam. Teras dari kawat baja untuk tali-tali pintalan silang digunakan dikapal sebagai tali-tali tegak (laberang) karena lebih kuat dan kaku. Sedangkan Teras dari serat yang bermutu rendah, jika dikehendaki tali kawat yang lebih lemas, sebagai tali jalan, pada teras ini diberikan pelumas, sehingga dapat memberikan pelumasan bagian dalam kardil-kardilnya mencegah karat. Tali kawat baja dapat dipintal dengan pintalan sama/memanjang (<b><i>Longlay</i></b>) maupun pintalan silang (<b><i>Crosslay</i></b>) sesuai dengan kebutuhan. Jika dikehendaki tali kawat baja yang lemas sebagai tali jalan misalnya maka benangnya harus kecil (halus) dipintal memanjang dan terasnya dari serat.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="color: purple;">Bagian-bagian dari kawat baja</span></b></div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% fuchsia; color: #999999;">Ukuran dan Kekuatan Tali</span><span style="color: #999999;"></span></b></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Besarnya tali dapat diukur keliling tali (<b><i>circumstance = c</i></b>) atau garis tengah (<b><i>diameter = d</i></b>) dari penampangnya. Hubungan antara c dengan d adalah :</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">c = 2 p R</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">d = 2 R</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">maka : c = p x d ( p = 22/7 = 3,14 )</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">c = 3,14 d</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="border: 1pt solid windowtext; padding: 1pt 4pt;"><div class="MsoNormal" style="border: medium none; padding: 0cm; text-align: justify;"><b><span style="background: none repeat scroll 0% 0% fuchsia; color: #999999;">Pemeliharaan dan Perawatan Tali</span><span style="color: #999999;"></span></b></div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Agar tali-tali dapat tahan lama (awet) dan aman dalam penggunaannya, maka diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang sesuai dan baik. Untuk maksud itu kita harus mengenal jenis-jenis, sifat dan karakteristik dari tali tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Tali Serat Khususnya <i>Tali Serat Nabati </i></b>dianjurkan agar :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.Dihindarkan/jauhkan dari air, udara lembab. Disimpan ditempat yang tidak kering dan lembab,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.Tidak berhubungan langsung dengan besi kapal (dek dan dinding kapal) dengan cara diberikan ganjal (<b><i>dunnage</i></b>) dari kayu supaya ada peranginan atau ventilasi,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.Jika habis dipakai agar dikeringkan lebih dahulu dengancara diangin-anginkan sebelum disimpan,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.Dihindarkan dari minyak atau bahan lain yangmengandung minyak misalnya cat, tir dan lain-lain,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5.Dijauhkan dari bahan-bahan/cairan kimia,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">6.Dihindarkan dari sengatan panas secara langsung,biasanya ditempatkan yang terlindung dibawah atap atau ditutup dengan terpal, dan jauhkan dari mesin, ketel dan lai-lain,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7.Dijaga agar tali tidak kusut/bertombol, dengan cara digulung searah dengan arah pintalannya. Ujung setiap tali atau yang baru dipotong harus diikat (takling),</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">8.Hindarkan dari benda keras dan tajam,</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">9.Dalam pemakaian hindarkan dari sentakan-sentakan dan beban yang melebihi keamanan muatnya (SWL).</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Tali Kawat Baja (<i>wire rope</i>)</b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk pemeliharaan tali kawat baja pada umumnya sama dengan pemeliharaan tali serat, kecuali untuk tali jenis ini :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Agar sering diminyaki dengan jalan dibersihkan terlebih dahulu kotoran dengan sikat kawat dan minyak tanah, kemudian disemir dengan minyak pelumas (grease),</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 11.5pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Digulung di dek atau pada tromol dengan gulungan berdiameter besar atau secara angka delapan. <span style="font-size: 11.5pt;"></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5244257622587832134.post-26506594277555730042009-12-15T19:13:00.000-08:002010-09-22T20:38:37.742-07:00GillNet Ikan ketombong di Lombok timur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheK4ub96pSFTLMhzCgZnnQbrF3Q5mRq1zkwDlz0IyzkHQ_Ax0ENLizPYKIQV1W0CcXydp7BGg-npj93sp_jXrjcgoStR5hcxYoqD_7yuZBB-TKMlv8RzDDNcQXZXlZyx8qVn1l6fOBqZw/s1600/imagesginet.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 281px; height: 179px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheK4ub96pSFTLMhzCgZnnQbrF3Q5mRq1zkwDlz0IyzkHQ_Ax0ENLizPYKIQV1W0CcXydp7BGg-npj93sp_jXrjcgoStR5hcxYoqD_7yuZBB-TKMlv8RzDDNcQXZXlZyx8qVn1l6fOBqZw/s320/imagesginet.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5519948200556145314" /></a><br /><div style="text-align: center;">GILLNET<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Gillnet atau jaring insang merupakan salah satu jenis alat tangkap. Pada umumnya, gillnet ialah jaring berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya. Pada lembaran jaring, bagian atas diletakkan pelampung ( float ) dan bagian bawah diletakkan pemberat ( sinker ). Jaring bisa terlentang di dalam air karena adanya gaya berat ( dari pemberat ) dan gaya apung ( dari pelampung ).<br />Bagian-bagian jaring insang ( gillnet ) terdiri atas :<br />1. Tali ris atas, berfungsi untuk mengikatkan jaring bagian atas yang diikat bersama-sama tali pelampung.<br />2. Tali ris bawah, untuk mengikatkan badan jaring pada bagian bawah.<br />3. Tali pelampung, untuk mengikat pelampung.<br />4. Pelampung<br />a. Utama : bahannya plastik atau karet sintetik, bentuknya oval.<br />b. Tambahan : jarak lebih jarang, diikatkan antara persambungan satu piece dengan piece lainnya.<br />5. Badan jaring, untuk menghadang ikan.<br />6. Pemberat, sebagai sumber gaya berat.<br />7. Pelampung tanda, diikatkan pada salah satu ujung gillnet.<br /><br />Tertangkapnya ikan-ikan dengan gillnet ialah dengan cara ikan-ikan tersebut terjerat ( gilled ) di sekitar operculumnya pada mata jaring ataupun terbelit (entangled) pada tubuh jaring. Pada umumnya ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah jenis ikan yang horizontal migration dan vertical migration - nya tidak seberapa aktif. Jenis-jenis ikan yang umumnya tertangkap dengan gillnet ini ialah jenis-jenis ikan yang berenang dekat permukaan laut ( Cakalang, jenis-jenis Tuna, Saury, ikan ketombong, Flying Fish, dan lain-lain ), jenis-jenis ikan demersal / bottom ( Flat Fish, Katamba, Sea Bream, dan lain-lain ), juga jenis-jenis Udang, Lobster, dan Kepiting.<br /><br />Dengan mempertimbangkan sifat-sifat ikan yang akan menjadi tujuan penangkapan, lalu menyesuaikannya dengan dalam / dangkal dari renang ruaya-ruaya ikan-ikan tersebut, dilakukan penghadangan terhadap arah renang dari ikan-ikan tersebut. Dengan penghadangan tersebut diharapkan ikan-ikan itu akan menerobos jaring, dan terjerat ( gilled ) pada mata jaring ataupun terbelit - belit ( entangled ) pada tubuh jaring.<br /><br />Gillnet sering disebut juga jaring insang atau jaring rahang. Dalam bahasa Jepang, gillnet disebut “ Sasi Ami ”. Di Indonesia, penamaan gillnet beraneka ragam, ada yang menyebutnya berdasarkan daerah penangkapan, metode pengoperasian, maupun berdasarkan jenis ikan yang ditangkap.<br /><br />Macam-macam Gillnet :<br />1. Berdasarkan daerah penangkapan / posisi gillnet di perairan<br />a. Surface gillnet atau floating gill net ikan ketombong( gillnet permukaan ).<br />Jenis gillnet ini dipasang atau dioperasikan di permukaan perairan. Pada salah satu ujung jaring ataupun pada kedua ujungnya diikatkan tali jangkar, sehingga letak ( posisi ) jaring menjadi tetap oleh letak jangkar. Beberapa piece digabungkan menjadi satu, dan jumlah piece harus disesuaikan dengan keadaan fishing ground. Float line ( tali pelampung, tali ris atas ) berada di permukaan air ( surface ). Dengan demikian, arah rentangan dengan arah arus, angin dan sebagainya dapat terlihat.<br /><br />b. Mid water gillnet ( gillnet pertengahan )<br />Jenis gillnet ini dioperasikan di pertengahan perairan ( antara permukaan dan dasar perairan ).<br /><br />c. Bottom gillnet ( illnet dasar )<br />Bottom Gillnet dioperasikan di dasar perairan. Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, sehingga letak jaring akan tetap. Pada bottom gillnet, jaring direntang dekat pada dasar laut. Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar ( bottom fish ) ataupun ikan-ikan demersal. Posisi jaring dapat diperkirakan pada float berbendera / bertanda yang diletakkan pada kedua belah pihak ujung jaring, tetapi tidaklah dapat diketahui baik buruknya rentangan jaring itu sendiri. Operasi penangkapannya sama dengan surface gillnet. Hanya perbedaannya pada posisi jaring dalam air.<br />Pada umumnya yang menjadi daerah fishing ground adalah daerah pantai, teluk, muara yang mengakibatkan jenis ikan yang tertangkap dapat berbagai jenis. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan penangkapan dari jaring ini. Jaring klitik atau jaring lapdu merupakan salah satu jenis dari bottom gillnet.<br /><br />2. Berdasarkan metode pengoperasian / penangkapan<br />a. Fixed ( set ) gillnet<br />Jaring insang ini menetap di permukaan, dasar, atau pada ketinggian tertentu di atasnya dengan menggunakan pemberat atau jangkar yang dapat mengimbangi daya apung pelampung.<br /><br />b. Drift gillnet ( gillnet hanyut )<br />Drift gillnet sering juga disebut drift net, salmon drift gillnet, salmon drift trammel net, atau jaring hanyut. Posisi jaring ini tidak ditentukan oleh jangkar, tetapi bergerak hanyut bebas mengikuti arah gerakan arus. Pada satu pihak dari ujung jaring diletakkan tali, dan tali ini dihubungkan dengan kapal, gerakan hanyut dari kapal sedikit banyak juga dapat mempengaruhi posisi jaring. Selain dari gaya-gaya arus, gelombang, maka kekuatan angin juga akan mempengaruhi keadaan hanyut dari jaring. <br /><br />Drift gillnet dapat digunakan untuk mengejar gerombolan ikan, dan merupakan suatu alat penangkap yang penting untuk perikanan laut bebas. Karena posisinya tidak ditentukan oleh jangkar, maka pengaruh dari kecepatan arus terhadap kekuatan tubuh jaring dapat diabaikan. Gerakan jaring bersamaan dengan gerakan arus sehingga besarnya tahanan dari jaring terhadap arus dapat diabaikan.<br /><br />Ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan antara lain saury, sarden, mackerel, flying fish, skipjack, tuna, salmon, herring, dan lain-lain.<br /><br />c. Encereling / surrounding gillnet ( gillnet lingkar )<br />Gerombolan ikan dilingkari jaring. Supaya gerombolan ikan dapat dilingkari / ditangkap dengan sempurna, maka bentuk jaring sewaktu operasi ada yang berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, bentuk huruf V atau U, bengkok-bengkok seperti alur gerombolan dan banyak jenis lainnya.<br /><br />Ikan setelah terkepung dalam lingkaran jaring, dikejuti, sehingga ikan-ikan akan terjerat pada mata jaring. Kadang kala pada bagian dalam dari lingkaran direntangkan pula beberapa beberapa lembar jaring, sehingga kemungkinan terjeratnya seluruh ikan yang telah terkurung akan lebih cepat.<br />Tinggi jaring diusahakan sesuai dengan kedalaman perairan. Sinker line haruslah menyentuh pada dasar perairan.<br /><br />Alat tangkap ini banyak digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang hidup di perairan karang yaitu dengan cara memasang alat tangkap di sekitar atau melingkari karang, kemudian dilakukan pengusiran ikan dengan menyemprotkan air. Ikan yang panik diharapkan akan terjerat oleh jaring.<br /><br />3. Berdasarkan konstruksinya :<br />a. Gillnet biasa<br />Jaring insang yang badan jaringnya hanya terdiri dari satu lapis.<br />b. Gillnet lapis dua<br />Jenis gillnet ini merupakan modifikasi dua gillnet dimana 2 jaring dioperasikan bersama-sama. Tujuan penangkapannya adalah jenis udang.<br />c. Trammel net ( gillnet berlapis tiga )<br />Trammel net merupakan salah satu jenis bottom gillnet yang sudah maju dan dikhususkan untuk menangkap udang. Trammel net merupakan jaring insang yang terdiri dari tiga lapis jaring. Satu lapis bagian dalam ( inner set ), dan dua lapis bagian luar ( outer set ). Mesh size jaring lapisan bagian dalam lebih kecil dari mesh size lapisan luar. Pengoperasiannya dapat dilakukan setiap saat, namun pada musim-musim tertentu alat ini sangat menonjol untuk penangkapan udang. Prinsip pengoperasiannya berbeda - beda sesuai dengan kondisi perairan. Bisa dipasang menetap dan membentang lurus menentang arus, atau jaring dipasang membentang lurus kemudian ditarik dengan membentuk lingkaran dengan jalan menghela jaring.<br /><br />4. Berdasarkan jenis ikan yang ditangkap<br />a. Jaring tembang, jenis gillnet ini menangkap ikan tembang sardinella ( Pelabuhan Ratu )<br />b. Jaring loang, menangkap ikan bawal formio niger ( Cirebon )<br />c. Jaring udang, dll.<br />5. Menurut bahan / benang jaring<br />a. Monofilament gillnet<br />b. Multifilament gillnet<br />c. gill net ikan ketombong<br /><br />Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum operasi penangkapan adalah :<br />1. Persiapan konsumsi atau perbekalan, diantaranya :<br />a. bahan makanan, terdiri dari beras, sayur, telur, makanan ringan, mie, gula, kopi, susu, dll.<br />b. Air yang terdiri dari air tawar dan air minum.<br />c. Es curah. <br />2. Persiapan bahan bakar, terdiri dari solar, oli mesin, dan minyak tanah.<br />3. Persiapan alat penangkapan antara lain dilakukan pengecekan terhadap mata jaring dan pemberat. Bila terjadi kerusakan dilakukan perbaikan atau diganti baru.<br />Persyaratan yang harus dipenuhi oleh jaring insang :<br />a. Benang yang dipakai harus lembut seperti hemp, linen, amylan, keremona, dan sebagainya.<br />b. Pemakaian pelampung ( float ), tali temali dan pemberat harus diatur sebaik mungkin, agar rentang jaring tidak terlalu tegang sehingga akan lebih mudah terajut.<br />c. Pengerutan ( shortening ) pada jaring dibuat agak besar dengan maksud selain ikan mudah terjerat juga setelah terjerat tidak mudah lepas.<br />4. Pemeriksaan kesiapan.<br />Sebelum meninggalkan pelabuhan terlebih dahulu kita memeriksa kesiapan – kesiapan di kapal, diantaranya :<br /><br />No Uraian pemeriksaan Penanggung jawab Ket<br />1 Mesin kapal Chief / Kkm -<br />2 Muatan dan isi tangki bahan bakar Chief -<br />3 Kondisi muatan bahan makanan Koki -<br />4 Kondisi muatan bahan bakar, air dan es Chief -<br />5 Perlengkapan dan alat Navigasi kapal Chief -<br />6 Alat tangkap dan alat bantu penangkapan Chief -<br />7 Kelengkapan awak kapal Chief -<br /><br />Jika dalam pemeriksaan – pemeriksaan tersebut tidak terdapat gangguan ( trouble ), maka kapal siap diberangkatkan.<br /><br /><br /><br /></div>OktovaMalaPutrahttp://www.blogger.com/profile/06221739675640679229noreply@blogger.com0