Selasa, 15 Desember 2009

GillNet Ikan ketombong di Lombok timur


GILLNET

Gillnet atau jaring insang merupakan salah satu jenis alat tangkap. Pada umumnya, gillnet ialah jaring berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya. Pada lembaran jaring, bagian atas diletakkan pelampung ( float ) dan bagian bawah diletakkan pemberat ( sinker ). Jaring bisa terlentang di dalam air karena adanya gaya berat ( dari pemberat ) dan gaya apung ( dari pelampung ).
Bagian-bagian jaring insang ( gillnet ) terdiri atas :
1. Tali ris atas, berfungsi untuk mengikatkan jaring bagian atas yang diikat bersama-sama tali pelampung.
2. Tali ris bawah, untuk mengikatkan badan jaring pada bagian bawah.
3. Tali pelampung, untuk mengikat pelampung.
4. Pelampung
a. Utama : bahannya plastik atau karet sintetik, bentuknya oval.
b. Tambahan : jarak lebih jarang, diikatkan antara persambungan satu piece dengan piece lainnya.
5. Badan jaring, untuk menghadang ikan.
6. Pemberat, sebagai sumber gaya berat.
7. Pelampung tanda, diikatkan pada salah satu ujung gillnet.

Tertangkapnya ikan-ikan dengan gillnet ialah dengan cara ikan-ikan tersebut terjerat ( gilled ) di sekitar operculumnya pada mata jaring ataupun terbelit (entangled) pada tubuh jaring. Pada umumnya ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah jenis ikan yang horizontal migration dan vertical migration - nya tidak seberapa aktif. Jenis-jenis ikan yang umumnya tertangkap dengan gillnet ini ialah jenis-jenis ikan yang berenang dekat permukaan laut ( Cakalang, jenis-jenis Tuna, Saury, ikan ketombong, Flying Fish, dan lain-lain ), jenis-jenis ikan demersal / bottom ( Flat Fish, Katamba, Sea Bream, dan lain-lain ), juga jenis-jenis Udang, Lobster, dan Kepiting.

Dengan mempertimbangkan sifat-sifat ikan yang akan menjadi tujuan penangkapan, lalu menyesuaikannya dengan dalam / dangkal dari renang ruaya-ruaya ikan-ikan tersebut, dilakukan penghadangan terhadap arah renang dari ikan-ikan tersebut. Dengan penghadangan tersebut diharapkan ikan-ikan itu akan menerobos jaring, dan terjerat ( gilled ) pada mata jaring ataupun terbelit - belit ( entangled ) pada tubuh jaring.

Gillnet sering disebut juga jaring insang atau jaring rahang. Dalam bahasa Jepang, gillnet disebut “ Sasi Ami ”. Di Indonesia, penamaan gillnet beraneka ragam, ada yang menyebutnya berdasarkan daerah penangkapan, metode pengoperasian, maupun berdasarkan jenis ikan yang ditangkap.

Macam-macam Gillnet :
1. Berdasarkan daerah penangkapan / posisi gillnet di perairan
a. Surface gillnet atau floating gill net ikan ketombong( gillnet permukaan ).
Jenis gillnet ini dipasang atau dioperasikan di permukaan perairan. Pada salah satu ujung jaring ataupun pada kedua ujungnya diikatkan tali jangkar, sehingga letak ( posisi ) jaring menjadi tetap oleh letak jangkar. Beberapa piece digabungkan menjadi satu, dan jumlah piece harus disesuaikan dengan keadaan fishing ground. Float line ( tali pelampung, tali ris atas ) berada di permukaan air ( surface ). Dengan demikian, arah rentangan dengan arah arus, angin dan sebagainya dapat terlihat.

b. Mid water gillnet ( gillnet pertengahan )
Jenis gillnet ini dioperasikan di pertengahan perairan ( antara permukaan dan dasar perairan ).

c. Bottom gillnet ( illnet dasar )
Bottom Gillnet dioperasikan di dasar perairan. Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, sehingga letak jaring akan tetap. Pada bottom gillnet, jaring direntang dekat pada dasar laut. Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar ( bottom fish ) ataupun ikan-ikan demersal. Posisi jaring dapat diperkirakan pada float berbendera / bertanda yang diletakkan pada kedua belah pihak ujung jaring, tetapi tidaklah dapat diketahui baik buruknya rentangan jaring itu sendiri. Operasi penangkapannya sama dengan surface gillnet. Hanya perbedaannya pada posisi jaring dalam air.
Pada umumnya yang menjadi daerah fishing ground adalah daerah pantai, teluk, muara yang mengakibatkan jenis ikan yang tertangkap dapat berbagai jenis. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan penangkapan dari jaring ini. Jaring klitik atau jaring lapdu merupakan salah satu jenis dari bottom gillnet.

2. Berdasarkan metode pengoperasian / penangkapan
a. Fixed ( set ) gillnet
Jaring insang ini menetap di permukaan, dasar, atau pada ketinggian tertentu di atasnya dengan menggunakan pemberat atau jangkar yang dapat mengimbangi daya apung pelampung.

b. Drift gillnet ( gillnet hanyut )
Drift gillnet sering juga disebut drift net, salmon drift gillnet, salmon drift trammel net, atau jaring hanyut. Posisi jaring ini tidak ditentukan oleh jangkar, tetapi bergerak hanyut bebas mengikuti arah gerakan arus. Pada satu pihak dari ujung jaring diletakkan tali, dan tali ini dihubungkan dengan kapal, gerakan hanyut dari kapal sedikit banyak juga dapat mempengaruhi posisi jaring. Selain dari gaya-gaya arus, gelombang, maka kekuatan angin juga akan mempengaruhi keadaan hanyut dari jaring.

Drift gillnet dapat digunakan untuk mengejar gerombolan ikan, dan merupakan suatu alat penangkap yang penting untuk perikanan laut bebas. Karena posisinya tidak ditentukan oleh jangkar, maka pengaruh dari kecepatan arus terhadap kekuatan tubuh jaring dapat diabaikan. Gerakan jaring bersamaan dengan gerakan arus sehingga besarnya tahanan dari jaring terhadap arus dapat diabaikan.

Ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan antara lain saury, sarden, mackerel, flying fish, skipjack, tuna, salmon, herring, dan lain-lain.

c. Encereling / surrounding gillnet ( gillnet lingkar )
Gerombolan ikan dilingkari jaring. Supaya gerombolan ikan dapat dilingkari / ditangkap dengan sempurna, maka bentuk jaring sewaktu operasi ada yang berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, bentuk huruf V atau U, bengkok-bengkok seperti alur gerombolan dan banyak jenis lainnya.

Ikan setelah terkepung dalam lingkaran jaring, dikejuti, sehingga ikan-ikan akan terjerat pada mata jaring. Kadang kala pada bagian dalam dari lingkaran direntangkan pula beberapa beberapa lembar jaring, sehingga kemungkinan terjeratnya seluruh ikan yang telah terkurung akan lebih cepat.
Tinggi jaring diusahakan sesuai dengan kedalaman perairan. Sinker line haruslah menyentuh pada dasar perairan.

Alat tangkap ini banyak digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang hidup di perairan karang yaitu dengan cara memasang alat tangkap di sekitar atau melingkari karang, kemudian dilakukan pengusiran ikan dengan menyemprotkan air. Ikan yang panik diharapkan akan terjerat oleh jaring.

3. Berdasarkan konstruksinya :
a. Gillnet biasa
Jaring insang yang badan jaringnya hanya terdiri dari satu lapis.
b. Gillnet lapis dua
Jenis gillnet ini merupakan modifikasi dua gillnet dimana 2 jaring dioperasikan bersama-sama. Tujuan penangkapannya adalah jenis udang.
c. Trammel net ( gillnet berlapis tiga )
Trammel net merupakan salah satu jenis bottom gillnet yang sudah maju dan dikhususkan untuk menangkap udang. Trammel net merupakan jaring insang yang terdiri dari tiga lapis jaring. Satu lapis bagian dalam ( inner set ), dan dua lapis bagian luar ( outer set ). Mesh size jaring lapisan bagian dalam lebih kecil dari mesh size lapisan luar. Pengoperasiannya dapat dilakukan setiap saat, namun pada musim-musim tertentu alat ini sangat menonjol untuk penangkapan udang. Prinsip pengoperasiannya berbeda - beda sesuai dengan kondisi perairan. Bisa dipasang menetap dan membentang lurus menentang arus, atau jaring dipasang membentang lurus kemudian ditarik dengan membentuk lingkaran dengan jalan menghela jaring.

4. Berdasarkan jenis ikan yang ditangkap
a. Jaring tembang, jenis gillnet ini menangkap ikan tembang sardinella ( Pelabuhan Ratu )
b. Jaring loang, menangkap ikan bawal formio niger ( Cirebon )
c. Jaring udang, dll.
5. Menurut bahan / benang jaring
a. Monofilament gillnet
b. Multifilament gillnet
c. gill net ikan ketombong

Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum operasi penangkapan adalah :
1. Persiapan konsumsi atau perbekalan, diantaranya :
a. bahan makanan, terdiri dari beras, sayur, telur, makanan ringan, mie, gula, kopi, susu, dll.
b. Air yang terdiri dari air tawar dan air minum.
c. Es curah.
2. Persiapan bahan bakar, terdiri dari solar, oli mesin, dan minyak tanah.
3. Persiapan alat penangkapan antara lain dilakukan pengecekan terhadap mata jaring dan pemberat. Bila terjadi kerusakan dilakukan perbaikan atau diganti baru.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh jaring insang :
a. Benang yang dipakai harus lembut seperti hemp, linen, amylan, keremona, dan sebagainya.
b. Pemakaian pelampung ( float ), tali temali dan pemberat harus diatur sebaik mungkin, agar rentang jaring tidak terlalu tegang sehingga akan lebih mudah terajut.
c. Pengerutan ( shortening ) pada jaring dibuat agak besar dengan maksud selain ikan mudah terjerat juga setelah terjerat tidak mudah lepas.
4. Pemeriksaan kesiapan.
Sebelum meninggalkan pelabuhan terlebih dahulu kita memeriksa kesiapan – kesiapan di kapal, diantaranya :

No Uraian pemeriksaan Penanggung jawab Ket
1 Mesin kapal Chief / Kkm -
2 Muatan dan isi tangki bahan bakar Chief -
3 Kondisi muatan bahan makanan Koki -
4 Kondisi muatan bahan bakar, air dan es Chief -
5 Perlengkapan dan alat Navigasi kapal Chief -
6 Alat tangkap dan alat bantu penangkapan Chief -
7 Kelengkapan awak kapal Chief -

Jika dalam pemeriksaan – pemeriksaan tersebut tidak terdapat gangguan ( trouble ), maka kapal siap diberangkatkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar