Sabtu, 04 Desember 2010

Perawatan dan Pengawetan Alat Tangkap Ikan


PERAWATAN DAN PENGAWETAN ALAT TANGKAP BAHAN JARING
Dalam melakukan perawatan alat tangkap merupakan hal yang harus dilakukan oleh nelayan karena perawatan alat yang baik dapat memperpanjang umur alat tangkap sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas alat tangkap tersebut.

Kerusakan alat tangkap
  1. Pengaruh mekanis disebabkan cara pengoperasian dan pegesekan dengan kapal.
  2. Pengaruh sifat-sifat bahan karena reaksi kimia disebabkan terkena minyak
  3. Pengerusakan oleh jasad-jasad renik disebabkan bakteri pembusuk
  4. Pengaruh alam disebabkan gelombang, arus atau dasar perairan.
Cara pemeliharaan alat tangkap
 Menyimpan pada tempat yang aman.
            *tidak dimakan tikus atau hewan lain
            *pakai gudang yang bersih dan jagan terbakar.
Menghindari alat dari sinar matahari terik
            * sebaiknya alat ditiriskan sampai kering angin
 Menghindari dari kotoran-kotoran seperti minyak.
 Pemakaian alat dengan hati-hati
            * hindari sampah pastikan daerah tersebut     fishing ground yang baik
Memperbaiki kerusakan kecil dan sedini mungkin.
            * gigitan ikan
            * gesekan dengan kapal
            * tersangkut pada karang atau batu
            * sengaja dirobek karena kusut
Cara Pengawetan alat tangkap
Tujuan pengawetan
  1. Umum.
  •  Agar alat tahan lama
  •  Penghematan biaya dan tenaga
  •  Memperlancar operasional
2. Khusus
  •  Perlindungan dari mekanis
  • Perlindungan dari proses kimia (oksigen)
  • Perlindungan dari micro organisme/ jasad-jasad renik
  •  Perlindungan dari pengaruh alam terutama sinar matahari
Cara Pengawetan
  1. Mencegah kontaminasi
            agar tidak terkontaminasi oleh micro organisme.
  •  Penyamak nabati : tingi, turi
  • Penyamak hewani : putih telur, darah
  • Penyamak kimia  : ter, coffer, napthenase, testalin,  tannin, potassium bichromate.

  1. Sterilisasi
  • Menjemur alat pada panas matahari 
  • Perebusan
3. Kombinasi kontaminasi dan sterilisasi
            adalah cara penyamakan yang dikombinasikan dengan sterilisasi.

Penyamakan nabati dengan Tingi
Tingi adalah kulit bakau (Ceriop Condolena Ain dan Ceriop Rox Burqhiana Ain) yang di tumbuk halus kemudian direbus.
Biasanya nelayan melakukannya 25 hari sampai 30 hari sekali
Cara kerja



  • Rebus Tingi dengan air tawar (1:5 atau 1:10)
  • Setelah men didih masukkan jaring sampai terendam
  • Rendam jaring dalam tiggi selama semalam 
  • Angkat jaring dan di jemur 
  • Jaring berwarna coklat kehitama


Penyamakan nabati dengan Turi

Bahan utama adalah kulit pohon turi untuk penyamakan tali pancing dan bahan dari serat alam.
Caranya : dengan mengosok langsung tali dengan kulit pohon turi yang masih basah.
            biasanya dibentangkan dan dibiarkan kering anggin.

Penyamakan bahan dari hewan
Merupakan penyamakan dengan mengunakan bahan dari hewan seperti:

Penyamakan hewani Putih telur
            Khusus untuk penyamakan bahan pembuat alat tangkap jaring.
Seperti benang lawe atau agel sebelum dijurai terlebih dahulu disamak.
Tujuan penyamakan ini agar benang tidak banyak melilit (melitir) diwaktu dijurai.
Biasanya disertai dengan penyamakan lain setelah menjadi webing.
Cara kerja
  • 10 butir telur dilarutkan dalam 2 liter air 
  • Rendam atau sikat benang dengan putih telur 
  • Benang dikukus 10-15 menit 
  • Jemur benang atau dikering anginkan
Penyamakan hewani darah
Darah yamh digunakan biasa darah kerbau.
Di lakukan setelah benang menjadi jaring (webing)
Penyamakan ini merupakan lanjutan dari penyamakan putih telur.
Cara kerja
  • Campur 4 kg darah kerbau dengan 4,5 liter air
  •  Jaring direndam atau disikat dengan darah 
  • Benang dikukus 10-15 menit 
  • Jemur benang atau dikering anginkan



Penyamakan bahan kimia
Merupakan penyamakan dengan mengunakan bahan kimia. Seperti:

Penyamakan  Kimia  “Ter”
Ter merupakan hasil tambang batu bara yang didestilasi destruktif pada suhu
            119 C – 141 C
Keuntungan
  • Tahan terhadap bakteri pembusuk
  • Tahan terhadap pengikisan/gesekan
  • Mencegah meresapnya air terlalu banyak. 
 Cara Kerja :
  • Larutkan TER dengan Galosin 
  • Panaskan sampai mencair 
  • Celupkan alat tangkap kedalam larutan yang panas 
  • Jangan terlalu tebal lalu angkat tiriskan 
  • Rendam dalam air tawar 12 jam
  • Keringkan




Penyamakan kimia “Coffer dan Napthenase”
Cara Kerja
  •  Larutkan 18 liter Cu dengan 54 liter parafin 
  • Celupkan alat tangkap kedalam larutan tersebut selama 2 jam 
  • Angkat dan angin-anginkan sampai kering



Penyamakan kimia “Testalin”
Cara Kerja



  • Larutkan  2% tannin dengan 1% testalin 
  • Angkat jaring dan keringkan 
  • Ulangi lagi dengan menambahkan 2% tannin tanpa 
  • selagi basah jaring dimasukan kedalam larutan Carbolineum 
  • Keringkan
Penyamakan kimia “tannin dan potassium”
Cara Kerja
  • Rebus jaring dalam larutan tannin selama 30 menit 
  • Angkat keringkan 
  • Rendam jaring 1 jam dalam larutan 3% potassiun 
  • Bilas dengan air tawar lalu keringkan 
  • Ulani rendam dalam 2% larutan tannin 
  • Dalam keadaan basah masukan ke dalam larutan Carbolineum


































3 komentar: